Tangerang (Antara News) -  Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangerang melalui Bidang Air Minum dan Air Tanah melakukan sosialisasi penghematan penggunaan air tanah.

Kepala Bidang Air Minum dan Air Tanah pada Dinas BMSDA Kota Tangerang, Dida Rustiana di Tangerang, Selasa, mengatakan, pengambilan air tanah dalam waktu yang berkepanjangan akan berdampak buruk pada lingkungan. 

Bersikap bijak dan hemat dalam memanfaatkan air adalah langkah positif. Mengingat ketersediaan air dalam tanah semakin berkurang seiring laju pertumbuhan penduduk.

“Kegiatan sosialisasi dimaksudkan untuk memberikan kesadaran masyarakat, bagaimana menggunakan air tanah secara bijak dan hemat,” kata Dida yang ditemui disela-sela sosialisasi di Kecamatan Neglasari.

Dikatakannya, pola hidup sehat diawali dengan air yang bersih, setelah itu ada kesadaran yang tinggi dalam memperlakukan air dengan bijak dan hemat. Karena jika tidak demikian, pasokan air tanah akan semakin berkurang. 

“Kita sadarkan dahulu masyarakatnya, bahwa air bersih yang sehat itu sangat dibutuhkan. Jadi jangan disia-siakan,” ujarnya.

Ditambahkan Dida, sepanjang tahun ini pihaknya telah melakukan berbagai program kegiatan dan pembangunan kaitan dengan urusan air minum dan air tanah. 

Diantaranya, pembangunan dan pemeliharaan sumur resapan. Direncanakan tahun depan, pihaknya akan membangun sebanyak 500 sumur resapan untuk konservasi air tanah sebagai cadangan. “Sumur resapan ini selain sebagai cadangan, juga upaya pengendalian banjir,” ujarnya.

Dinas BMSDA, kata Dida, juga melakukan pemantauan kondisi air tanah di wilayah Kota Tangerang. Dari hasil pemantauan diakuinya, titik terparah ada di wilayah Jatiuwung. 

Bahkan daerah itu kondisi air bawah tanahnya masuk zona merah mengingat pengambilan air tanah yang besar-besaran. “Karena izinnya ada di provinsi, kami hanya menguatkan dari pemantauannya saja,” tambahnya.

Selain itu, juga dibangun jaringan perpipaan air minum. Tahun ini dibangun di Kelurahan Kedaung Wetan dan Kedaung Baru. 
 
Jaringan pipa ini akan mengcover sekitar 3.000 sambungan air bersih kepada masyarakat di dua kelurahan tersebut. 

“Nanti airnya dari PDAM, kami hanya membangun jaringan pipanya saja untuk kebutuhan air bersih masyarakat,” kata Dida seraya mengatakan, proyek penambahan jaringan pipa air bersih akan dilanjutkan pada tahun depan dengan lokasi di wilayah Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015