Serang (Antara News) - Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Banten  Iip Syafrudin mengatakan pihaknya kini tengah menangani empat anak yang terjangkit HIV/Aids selama 2015 di Banten.

"Tahun ini saja LPA mendapat laporan ada empat anak yang terkena HIV/Aids. Mungkin saja data di KPA Banten lebih banyak," kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Banten  Iip Syafrudin di Serang, Kamis.

Ia mengatakan, empat anak terjangkit HIV/Aids yang dilaporkan Dinas Kesehatan setempat kepada LPA Banten, yakni dua orang berasal dari Kabupaten Lebak dan dua dari Kabupaten Pandeglang.

Menurut Iip, tertularnya anak-anak tersebut disebabkan orang tua mereka yang juga sudah terkena HIV/Aids. Pihak LPA sudah menangani empat anak tersebut kemudian penanganan secara medis dilakukan oleh pihak terkait.

"Empat orang itu, dua balita dan dua orang lagi masing-masing anak usia enam serta delapan tahun," katanya usai menghadiri Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tingkat Provinsi Banten.¿

Pihaknya mengajak masyarakat terutama untuk menjaga agar orang tua menghindari penyakit HIV/Aids tersebut, dengan menjauhi segala perbuatan atau perilaku yang memungkinkan terjadinya penularan HIV/Aids.

"Kami juga mendapat informasi bahwa di Banten ini ada sekitar 30 anak yang terkena penyakit itu," katanya.

Iip mengatakan, secara umum LPA Banten sejak 2011 sampai 2015 sudah menangani ribuan kasus kekerasan kepada anak di wilayah Banten.

"Paling dominan kasus kekerasan seksual pada anak, terutama pada 2014 mencapai 52 persen," katanya.

Sementara itu sepanjang tahun 2015 kasus yang paling menonjol adalah perlakuan salah pada anak-anak atau banyak anak- anak yang terlanggar hak-nya.

"Data Komisi Penanggulangan HIV/Aids (KPA) Banten , jumlah balita yang terjangkit virus HIV/Aids sebanyak 30 jiwa. Angka tersebut merupakan data kumulatif dari tahun 2014 lalu hingga 2015.

Menurut Asisten Sekretaris Komisi Penanggulangan KPA Provinsi Banten Arif Mulyawan, angka tersebut tiap tahunnya semakin bertambah. Berdasarkan data yang ditangani oleh KPA Banten, kurang lebih jumlah balita terjangkit HIV/Aids mencapai 30 jiwa.

"“Saat ini kami menangani kasus balita positif HIV/Aids kurang lebih sebanyak 30 jiwa. Mereka ditangani dengan diberikan obat, vitamin dan penanganan lainnya,”" kata Arif Mulyawan.

Ia menjelaskan, usia balita yang terjangkit virus HIV/Aids beragam, dari usia nol hingga 12 bulan, satu tahun, satu tahun tiga bulan hingga berusia tujuh tahun. Bahkan, KPA Banten menemukan balita yang bebas virus HIV/Aids, padahal kedua orangtuanya positif sebagai orang dengan HIV/Aids (Odha).

“Penyebab dari terjangkitnya virus HIV/Aids terhadap balita ini beragam, ada yang ditularkan dari kedua orangtuanya yang positif HIV/Aids, ada pula faktor pengaruh lingkungan. 

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015