Tangerang (Antara News) - Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan sepeda motor sampah dan mesin kompos kepada warga Kota Tangerang di delapan RW.

Perwakilan RW yang memperoleh bantuan yakni dari Kelurahan Cimone, Cimone Permai, Cimone Jaya, Periuk, Cipondoh Makmur, Kunciran, dan Cibodas.

Pemberian bantuan diserahkan langsung Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (PKLN) KLHK, Ade Palguna Ruteka.

Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin di Tangerang, Senin, berharap bantuan dari KLHK ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi peningkatan kualitas lingkungan hidup di Kota Tangerang khususnya dalam pengelolaan sampah. 

Warga yang memperoleh bantuan pun nantinya dapat menularkan pengetahuannya kepada masyarakat yang lain di sekitar tempat tinggalnya.

Dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, turut memicu semakin tumbuhnya komunitas-komunitas lingkungan di Kota Tangerang. 

Keberadaannya sebagai mitra Pemkot dalam mengatasi persoalan lingkungan selama ini turut memberikan dampak positif  pada kondisi lingkungan.

"Selain lingkungan jadi bersih dan sehat, kepedulian pada lingkungan juga turut mendapat apresiasi dari pemerintah pusat dengan diraihnya beberapa prestasi bidang lingkungan yaitu Adipura Kencana, Adipura sebagai Kota Metropolitan Terbersih," katanya.

Soal sampah, Pemerintah Kota Tangerang telah berupaya menerapkan paradigma baru pengelolaan sampah dengan memanfaatkan sampah menjadi sumber yang dapat dimanfaatkan sehingga dapat bernilai ekonomis dengan turut melibatkan masyarakat didalamnya. 

Beberapa program Pemerintah Kota Tangerang dalam penanganan sampah yaitu melalui Program 1000 bank sampah dan Kampung Hijau.

Saat ini sudah sekitar 17 persensampah dapat tereduksi di sumber dan hanya sekitar 75 persen saja yang dibuang ke TPA Rawa Kucing.

Hampir sebagian besar masyarakat, lanjutnya, masih menganggap sampah sebagai musuh yang harus dihindari karena menimbulkan bau yang tidak sedap dan dapat menimbulkan penyakit. 

Oleh karena itu, sampah harus disingkirkan jauh-jauh dari rumah dan menjadi tanggung jawab pemerintah dalam mengelolanya. 

Hal ini merupakan paradigma konvensional yang seharusnya sudah dihapuskan. “Sampah bukan semata masalah akan tetapi sebuah berkah jika kita dapat mengelolanya menjadi produk yang bernilai ekonomis," ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015