Serang (Antara News) - Gubernur Banten Rano Karno mengajak masyarakat Banten untuk meningkatkan konsumsi ikan dalam upaya pemenuhan gizi dan peningkatan pembangunan sektor perikanan dan kelautan.

"Tingkat capaian konsumsi ikan di Provinsi Banten pada Tahun 2014 sebesar 30,93 kg per kapita per tahun. Capaian ini melebihi target yang telah ditetapkan sebesar 30,60 kg per kapita per tahun," kata Rano Karno dalam acara Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) dalam rangkaian Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke  2 Tahun 2015 di Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) Karangantu, Kasemen di Kota Serang, Sabtu.

Sedangkan pada Tahun 2015, kata Rano, target capaian konsumsi ikan masyarakat Banten naik dari tahun sebelumnya yakni ditetapkan sebesar 34,10 kg per kapita per tahun.

"Hal ini mengandung arti bahwa Provinsi Banten harus terus mengejar rata-rata tingkat konsumsi ikan," kata Rano.

Untuk terus meningkatkan target konsumsi ikan tersebut, kata Rano, Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Kelautan dan Perikanan terus melakukan upaya peningkatan konsumsi ikan melalui kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), sebagai upaya sosialisasi mengenai pentingnya mengonsumsi ikan.

Ia mengatakan, hari ikan nasional merupakan momentum bagi pemerintah dan masyarakat Banten untuk meningkatkan dan membangun kesadaran nasional tentang peran penting sektor kelautan dan perikanan. Apalagi Provinsi Banten memiliki potensi yang besar dalam sektor perikanan dan kelautan.

"Provinsi Banten memiliki luas lautan yang lebih besar dari daratannya, sehingga perlu berkonsentrasi pada keseimbangan pembangunan," katanya.

Rano mengatakan pembangunan perikanan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Tujuannya antara lain untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil perikanan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi, bahan baku industri produk non konsumsi maupun ekspor hasil perikanan.

Ia menyebutkan ada tiga alasan pembangunan pada sektor kelautan dan perikanan yaitu pertama adalah potensi ekonomi besar dengan sumber daya yang bersifat 'renewable' (dapat diperbaharui). Kemudian kesempatan penyerapan tenaga kerja yang besar serta jaminan ketahanan pangan (food security) dan gizi masyarakat.

Sementara itu Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Narmoko Prasmadji mengajak kepada masyarakat Banten untuk tetap gemar makan ikan.

Sedangkan terkait kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI bahwa mulai Tahun 2016 laut dan seluruh perairan pedalaman RI tidak boleh dimasuki, dimanfaatkan, dan dibiayai oleh investor asing.

Ia meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk melaporkan kepada pihak terkait apabila mendapat informasi kapal asing yang diduga memanfaatkan kelautan Indonesia.

"Apabila masyarakat menerima informasi yang diduga memanfaatkan kelautan Indonesia, segera melapor kepada pihak terkait," kata Narmoko. 

Menurut Narmoko, investasi asing hanya boleh berinvestasi di wilayah daratan dan tidak boleh berinvestasi di kelautan RI. 

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015