Serang (Antara News) - Dinas Pendidikan Provinsi Banten membantu siswa sekolah menangah atas dari keluarga miskin untuk mendorong pendidikan wajib 12 tahun.
"Kita tahun ini menyalurkan bantuan beasiswa miskin (BSM) sebanyak 10.000 peserta dengan alokasi dana Rp10 miliar," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten Kosasih Samanhudi di Serang, Jumat.
Saat ini, penyaluran bantuan BSM berjalan dengan baik sehingga dipastikan dapat mengatasi anak-anak putus sekolah dari keluarga tidak mampu.
Selain itu juga dapat mendorong peningkatan angka partisipasi kasar (APK) tingkat pendidikan SMA juga mendorong percepatan pembangunan daerah.
Mereka siswa SMA yang mendapat bantuan BSM itu peserta didik kelas XI dan XII.
"Kami kedepan berharap semua anak-anak di Banten setelah lulus dari SMP bisa melanjutkan ke SMA," katanya.
Menurut dia, kreteria persyaratan siswa yang mendapat bantuan BSM itu antara lain peserta didik dari keluarga miskin benar-benar dibuktikan dengan Kartu Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa/kelurahan setempat.
Selain itu juga siswa tersebut berprestasi juga diusulkan oleh Dinas Pendidikan bersangkutan.
Penyaluran dana BSM itu melalui rekening sekolah dengan menerima bantuan sebesar Rp1 juta/tahun.
"Kami berharap bantuan siswa miskin itu dapat menunjang program wajib pendidikan 12 tahun," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi mengatakan jumlah siswa miskin yang kini mendapat program BSM untuk jenjang SMA sebanyak 2.882 peserta didik.
Mereka mendapat bantuan sebesar Rp1 juta per siswa untuk kegiatan pendidikan mereka.
Pihaknya k ini terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, agar siswa lulusan SMP/MTs dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK.
Saat ini, jumlah siswa lulusan SMP/MTs yang tidak melanjutkan ke tingkat SMA/SMK cukup tinggi.
Karena itu, pemerintah telah mengalokasikan dana untuk siswa dari keluarga miskin agar mereka bisa melanjutkan pendidikan hingga 12 tahun.
"Saya minta orangtua yang ingin anaknya melanjutkan ke jenjang SMA/SMK dari keluarga miskin harus menyertakan kartu gakin dan surat keterangan tidak mampu," jelasnya.
Kepala SMAN 1 Cibadak, Kabupaten Lebak, Djajuli mengatakan, pihaknya telah menggratiskan siswa miskin dari pungutan sumbangan penyelengaraan pendidikan (SPP) bulanan dan dana sumbangan pendidikan (DSP).
"Kami menggratiskan siswa dari keluarga miskin karena ada bantuan BSM itu,"ujarnya
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015