Tangerang (Antara News) - Pemerintah Provinsi Banten mendorong  Induk koperasi pertanian dan nelayan (Inkoptan) Provinsi Banten harus menjadi lokomotif bagi perkoperasian lain di Banten terutama bagi anggota atau para petani.

"Banten memiliki potensi yang besar pada bidang pertanian dan nelayan. Untuk itu koperasi petani dan nelayan harus menjadi lokomotif bagi kemajuan koperasi dan UMKM di Banten," kata Sekda Ranta Soeharta saat membuka rapat Kordinasi teknis (Rakortek) bidang koperasi Industri dan pertanian dan pengukuhan pengurus Inkoptan Banten di Tangerang, Kamis.

Sekda Banten mengatakan, untuk membesarkan koperasi merupakan tugas berat karena harus adanya pembinaan. Agar koperasi itu bisa berjalan anggotanya harus memenuhi kewajiban diantaranya simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela.

Sedangkan untuk akses permodalan koperasi dan UMKM, kata Ranta, Banten  memliki PT Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida), untuk itu ia berharap Jamkrida tersebut dialokasikan  untuk UKM dan koperasi yang ada di Banten.

"Banten memiliki keneragaman hasil alam yang luar biasa  mulai dari pertambangan sampai denngan pertanian Untuk itu hasilnya perlu dikeola agar bisa mensejahtrakan masyarakat salah satunya yaitu dengan pembentukan koperasi petani," kata Ranta.

Sementara itu  Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Banten Nurhana  mengatakan, keberadaan koperasi petani itu sangat penting mengingat Banten merupakan daerah agraris. Selain itu para petani juga memiliki wadah dalam mengelola hasil penennya.

"Saat ini jumlah koperasi yang ada di Banten mencapai  6.560 koperasi. Sedangkan koperasi pertanian mencapai sekitar 600 koperasi. Ini sangat luar biasa potensinya," kata Nurhana

Ia mengatakan, tujuan  Rakortek tersebut untuk memfasilitasi penumbuhan wadah induk koperasi pertanian dan industri di Provinsi Banten dan pembinaan kelompok tani menjadi koperasi pertanian berbadan hukum sebanyak 48 koperasi dari Kabupaten/Kota. 

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015