Tangerang (Antara News) - Panwaskada Kota Tangerang Selatan, telah memetakan potensi kecurangan jelang pencoblosan yang rawan terjadi dilakukan massa pendukung.

Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga, Muhamad Acep di Tangerang, Senin, mengatakan, kecurangan rawan terjadi di semua bilik Tempat Peungutan Suara (TPS). Untuk di Pilkada Tangerang Selatan, ada 2.245 titik TPS yang tersebar di tujuh kecamatan.

Dijelaskannya, ada lima indikator kecurangan yang kemungkinan akan terjadi dan terjadi di setiap TPS.

Kelima indikator tersebut yakni politik uang, netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN), netralitas lembaga penyelenggara pemilu, partisipasi pemilu hingga intimidasi atau tekanan kepada pemilih.

Dikatakannya, lima indikator tersebut merupakan hasil kajian dari Pilkada lima tahun lalu di Tangerang Selatan yang terbukti adanya kecurangan secara masif hingga akhirnya dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU).

"Jangan sampai nantinya, kejadian kecurangan yang pernah terjadi kembali terulang. Kita akan antisipasi sejak dini," tegasnya.

Untuk mengatasi kecurangan itu, Panwaskada Tangerang Selatan sudah menyiapkan formulasi khusus agar kecurangan tersebut tak terjadi lagi.

Apalagi, jadwal pencoblosan pada tanggal 9 Desember tinggal beberapa hari lagi dan perlu kewaspadaan dan pengawasan tinggi.

"Kita terus mengamati setiap kegiatan yang terjadi dan perkembangan di masyarakat. Agar kejadian itu tak terulang," ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015