Pandeglang (Antara News) - Sebanyak 85 pelaku usaha pariwisata dari perwakilan 16 provinsi mengikuti forum bisnis pariwisata di Provinsi Banten yang berlangsung 30 sampai 31 Oktober di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung.

"Sejumlah perwakilan dari negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura dan termasuk Jepang batal datang karena khawatir terkait soal asap," kata Ketua DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Banten Rudi Indriawan di Pandeglang, Sabtu.

Ia mengatakan, forum bisnis pariwisata tersebut melibatkan para pelaku usaha mewakili sejumlah provinsi seperti perusahaan agen perjalanan dan pemandu wisata yang biasa membawa wisatawan dari daerahnya sendiri ke daerah lain serta ke sejumlah negara.

"Kami ingin mengenalkan sejumlah potensi dan destinasi wisata Banten kepada para pelaku pariwisata daerah lain. Harapannya mereka bisa melihat secara langsung kondisi pariwisata di Banten dan kemudian hari menarik wisatawan ke Banten," kata Rudi.

Ia mengatakan, forum bisnis pariwisata tersebut diawali dengan perjalanan mengunjungi objek wisata di Banten mulai Bandar Udara Soekarno Hatta, kemudian ke Pantai Anyer, Carita, Labuan hingga Tanjung Lesung.

"Puncak acaranya di KEK Tanjung Lesung dengan melakukan transaksi pariwisata yang nantinya akan diproyeksi oleh mereka di Banten. Kami menyebutnya dengan 'Tabel Top'," kata Rudi.

Dalam kegiatan tersebut, para pelaku pariwisata atau disebut 'Buyer' melakukan transaksi langsung dengan penjual atau seler dari destinasi wisata yang ada di Banten.

"Mereka langsung ada yang 'booking' untuk meeteng corporate di daerahnya masing-masing ke Banten," kata Rudi.

Kemudian setelah proses jual beli objel wisata yang akan dikunjungi di Banten oleh pelaku pariwisata dari luar Banten, para pelaku usaha pariwisata tersebut melanjutkan perjalanan kunjungan ke sejumlah objek wisata di Banten seperti Museum Banten, wisata kuliner dan Museum China Benteng di Tangerang.

Menurutnya, forum bisnis diikuti 85 pelaku pariwisata dari sejumlah provinsi yang datang langsung ke Banten seperti Sumatera Utara, Kalimantan, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung dan sejumlah kota lainnya di Indonesia.

"Kami juga melakukan 'talk show' potensi wisata Banten yang melibatkan pelaku usaha di Banten seperti Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI), Asosiasi Tour and Travel Indonesia (Asita), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Asipa, dan Balawista Banten," ujarnya.

Gubernur Banten Rano Karno menyambut baik Forum Bisnis Pariwisata Banten tersebut, dengan harapan melalui pelaku usaha di sejumlah daerah, akan bisa membawa wisatawan lokal maupun mancanegara ke Banten. Gubernur meyakini pariwisata Banten ke depan akan terus berkembang apalagi dengan dibangunnya tol Serang-Panimbang sebagai urat nadi pembangunan di Banten Selatan.

"Saya yakin para pelaku usaha ini kan mereka banyak jaringan dan terbiasa membawa wisatan. Kami berharap Banten menjadi salah satu tujuan objek wisata yang akan ditawarkan kepada wisatan di daerahnya masing-masing," kata Rano Karno usai bertemu para pelaku usaha tersebut di Pantai Kerang Panimbang.

Irma salah seorang pelaku usaha pariwisata asal Lampung mengaku tertarik dengan objek wisata Taman Nasional Ujung Kulon. Melalui forum bisnis pariwisata tersebut, pihaknya langsung melakukan transaksi dan berencana membawa wisatan asal Lampung pada awal 2016 mendatang ke Ujung Kulon.

"Rencananya nanti awal 2016 kami akan bawa wisatawan asal Lampung ke Ujung Kulon. Kami sudah 'booking' untuk wisatawan corporate ke Ujung Kulon dari Lampung," katanya.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015