Serang,  (Antara News) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten mendukung pengembangan sektor pertanian dengan mengembangkan aneka jenis  komoditi  di Kota Cilegon yang selama ini dikenal kota industri.

"Sebagian orang lebih mengetahui kalau Cilegon sebagai kota industri, padahal ternyata di daerah itu juga berkembang pertanian dengan aneka jenis komoditi yang dibudidayakan," kata anggota Komisi II DPRD Banten Murtawisata di Serang, Sabtu.

Salah satu komoditi yang cukup banyak dikembangkan di Kota Cilegon, kata dia, yakni melon. Petani setempat menanamnya pada lahan sawah tadah hujan.

"Beberapa waktu lalu saya ke Cilegon makanya tahu cukup banyak tanaman melon yang dikembangkan petani setempat," ujarnya.

Mengenai jenis tanaman lainnya, menurut dia, ada juga padi, jagung, kacang tanah dan kacang kedelai. 

"Ini cukup mengagumkan, makanya kita ingin mengetahui program yang disusun Pemkot Cilegon serta pelaksaan di lapangan untuk sektor pertanian," ujarnya.

Areal persawahan di Kota Cilegon, kata dia,   selain  sawah tadah hujan, ada juga lpertanian yang dialiri melalui aliran irigasi. Paling banyak lahan tadah hujan yang pengairannya mengandalkan air hujan.

Berdasarkan informasi, kata dia, pengembangan sektor pertanian di Kota Cilegon bisa menopang cukup banyak kehidupan warga setempat. Pertanian masih berjalan ditengah "kepungan" ribuan bangunan industri/pabrik di daerah itu.

Data dari Pemkot Cilegon, ujarnya,  masih terdapat ribuan hektar lahan  sawah yang masih rutin ditanami  dengan berbagai tanaman palawija lainnya.

Cilegon saat ini memiliki lahan pertanian seluas 5 ribu hektar. Dari jumlah tersebut, luas tanaman padi seluas  1.800 hektar, tanaman kacang kedelai seluas 32 hektar, dan sisanya tanaman jagung, melon, serta kacang tanah.

Pewarta: Sambas

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015