Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan Kenari Djaja menggelar seminar virtual membahas karya arsitektur Romo Yusuf Bilyarta Mangunwijaya atau dikenal juga dengan Romo Mangun yang berhasil merevitalisasi Kali Code di Yogyakarta sebagai tujuan wisata, Kamis.

Eko Prawoto, pakar Arsitektur Venakuler dari Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta sebagai pembahas mengatakan pentingnya kalangan arsitektur membaca kembali karya YB Mangunwijaya yang berhasil memanusiakan manusia.

Baca juga: IAI Sumbar, Kenari Djaja, dan Asrinesia gelar seminar arsitektur Minang

Sedangkan Erwinthon Parulian Napitupulu, arsitek dari Institut Teknologi Bandung yang pernah meneliti karya arsitektur Romo Mangunwijaya mengatakan generasi mendatang perlu ikut menjaga, merawat dan melestarikan karya yang sangat bernilai bagi proses arsitektur di Indonesia.

"Perlunya arsitek muda di Indonesia mengenal siapa arsitek YB Mangunwijaya yang inspirasi dan inovasinya pada rancangan bangunan di Bumi Nusantara masih sering menjadi panutan, terutama dalam menerapkan nilai budaya lokal," kata Ketua IAI Jawa Tengah, Sugiarto.

Dijelaskannya, lebih dari 40 karya terbaik Romo Mangunwijaya banyak yang diteliti kembali dan dijadikan sebagai bahan desertasi ujian mahasiswa di jurusan arsitektur.

Seminar virtual tentang tokoh ini diikuti lebih 900 peserta dari seluruh Indonesia.Membahas tokoh legendaris yang menghargai lokal wisdom di Indonesia.

Sebagai arsitek muda harus mengenal sosok arsitek Romo yang bukan sekedar arsitek dan budaya saja tetapi peraih penghargaan 'The Aga Khan Award for Architecture’ dari Lembaga Internasional. 

"Pemikiran dan karyanya masih dijadikan objek mahasiswa arsitektur. "Kami berharap seminar ini akan menambah pengetahuan kita tentang peran beliau dalam arsitektur di Indonesia," ucap Sugiarto.

"Kebesaran nama Romo menjadi inspirasi kita semua dan arsitektur Indonesia menjadi memiliki nilai. Melalui karyanya, tema karya Romo Mangun banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat dan arsitektur Indonesia. Karyanya memberikan inspiratif bagi kita dan genetasi arsitek muda di Indonesia," tutupnya.

Karya arsitektur YB Mangunwijaya sempat menarik perhatian masyarakat dan dunia arsitek, sehingga membangkitkan semangat Majalah Asrinesia bersama Kenari Djaja mengangkatnya dalam kegiatan seminar untuk mengenang kembali keistimewaan karya beliau. 

Seminar ini sejalan dengan pengurus Ikatan Arsitek (IAI) Jawa Tengah yang berniat membuat serial acara tentang pemikiran dan karya YB Mangunwijaya, karena masih relevan dengan situasi pembangunan saat ini dan mendatang.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023