Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang Tarjono mengatakan masyarakat Banten diminta waspada puncak musim hujan yang terjadi pada Februari 2023 guna menghindari risiko kebencanaan.
 
"Kita berharap warga Banten yang tinggal di daerah rawan bencana agar meningkatkan kewaspadaan cuaca buruk itu," kata Tarjono saat dihubungi di Lebak, Senin.

Baca juga: Status Sungai Ciberang Lebak kembali menjadi waspada banjir
 
Berdasarkan laporan BMKG bahwa puncak musim hujan di Banten terjadi pada Februari 2023,dimana ciri khas hujan dimasa puncak musim itu dapat dilihat dari durasinya.
 
Peluang hujan terjadi dari siang, sore, malam hingga menjelang pagi hari.
 
Bahkan curah hujan itu masuk kategori ekstrim apabila dibarengi oleh dinamika atmosfer, seperti adanya bibit siklon tropis di sekitar selatan Banten.
 
Selain itu juga adanya belokan angin di sekitar Selat Sunda.
 
Karena itu, masyarakat harus waspada cuaca buruk tersebut agar tidak menimbulkan korban jiwa.
 
"Kami berharap puncak musim hujan itu tidak menyebabkan bencana alam,"kata Tarjono.
 
Ia mengatakan, sebagian besar wilayah di Indonesia saat ini sedang berada di puncak musim hujan, namun ada juga beberapa daerah sudah memasuki masa peralihan dari musim penghujan menuju musim kemarau.
 
Pada puncak musim hujan itu tentu dikhawatirkan menimbulkan bencana alam,seperti longsoran tanah, banjir dan angin puting beliung.
 
Sebab, ujar dia, durasi puncak musim curah hujan cukup tinggi dengan intensitas ringan dan sedang.
 
"Kami berharap warga Banten yang tinggal di lokasi rawan bencana, sebaiknya jika hujan di atas lima jam mengungsi ke tempat yang aman,"katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023