Lebak (Antara News) - Pemerintah Provinsi Banten terus mengurangi kemiskinan melalui berbagai program kegiatan sosial guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.

"Kami optimistis program sosial yang diluncurkan pemerintah dapat meminimalisasi kemiskinan di masyarakat," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nandy S Mulya saat dihubungi di Lebak, Kamis.

Selama ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berkomitmen untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui berbagai program kegiatan sosial guna meningkatkan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Program sosial itu antara lain digulirkan Program Keluarga Harapan (PKH), Jaminan sosial Rakyat Banten Bersatu (Jamsosratu), pembinaan ketrampilan, bantuan jaminan hidup usia lanjut dan penderita disabilitas serta bantuan penguatan modal bagi Kelompok Usaha Bersama (KUBE).

"Semua program itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga mengurangi kemiskinan," ujarnya.

Menurut dia, program sosial tersebut secara langsung dapat melindungi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, asupan gizi yang baik juga derajat kesehatan serta anak-anak memiliki pendidikan.

Misalnya, ujar dia, program PKH dapat mencegah anak-anak putus sekolah pada pendidikan SD, SMP, dan SMA.

Selain itu juga mengantisipasi kematian ibu dan bayi dengan memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas maupun tenaga medis lainnya. 

"Saya kira program ini meningkatkan status kesehatan ibu dan anak, terutama bagi kelompok masyarakat sangat miskin," katanya.

Sedangkan, kata dia, program sosial lainnya yakni menyalurkan bantuan penguatan modal bagi KUBE untuk menciptakan pelaku usaha, seperti pedagang, kerajinan dan peternakan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

"Kami berharap program sosial ini dapat menumbuhkan kesadaran kolektif dan mandiri, sehingga dapat mengurangi kemiskinan," katanya.

Ia juga mengatakan, pihaknya mendorong program sosial dapat mewujudkan kesejahteraan sosial di masyarakat dengan menyadarkan pada empat pilar,  yakni pemberdayan sosial, rehabilitasi sosial, jaminan sosial dan perlindungan sosial.

Mereka masyarakat yang menerima bantuan itu dapat  mencapai kehidupan yang lebih baik dan mandiri serta tidak mengandalkan kepada orang lain maupun saudara.

"Kami yakin program sosial dapat meningkatkan kesejahteraan sosial juga mengurangi kemiskinan," kaatnya.

Kepala Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kabupaten Lebak Asep Saefulloh mengatakan jumlah penerima program Jamsosratu di daerah ini tercatat  10.029 jiwa dan penyaluran dana sosial itu berjalan lancar dan tidak ada masalah di lapangan.

Pencairan dana tersebut melalui Kantor Pos setiap triwulan dengan pengawasan yang melibatkan tenaga pendamping.

Program Jamsosratu bertujuan antara lain memutus mata rantai kemiskinan dan meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).

Apalagi, kata Asep, warga miskin di Kabupaten Lebak cukup tinggi, yakni mencapai 14.000 rumah tangga sangat miskin (RTSM) berdasarkan Pendataan Perlindungan Sosial (PPS) tahun 2011.

Namun, masyarakat miskin yang mendapat dana Jamsosratu sebanyak 10.029 RTSM tersebar di 38 kecamatan.

Setiap RTSM menerima uang Rp1,5 juta dengan pencairan selama empat kali dalam setahun.

"Kami yakin program Jamsosratu dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan juga mengurangi kemiskinan," katanya.  

Sukri (45), warga Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak, mengaku merasa terbantu setelah menerima dana Jamsosratu sebesar Rp500 ribu, yang antara lain ia gunakan membeli perlengkapan sekolah.

"Kami awalnya bingung karena dua anak kami yang duduk di bangku SMP berkali-kali minta dibelikan sepatu dan tas, namun kami bernapas lega setelah menerima pencairan Jamsosratu di Kantor Pos Rangkasbitung," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015