Lebak (Antara News) - Sebanyak 1.440 jiwa berusia lanjut atau lansia di Provinsi Banten menerima dana jaminan hidup guna meningkatkan ketahanan pangan juga kesejahteraan kehidupan mereka.

"Pemberian bantuan jaminan hidup (Jadup) bertujuan agar para lansia itu tidak telantar," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nandi Mulya saat dihubungi di Lebak, Sabtu.

Selama ini, perhatian Pemerintah Provinsi Banten terhadap para lansia cukup besar dengan penyaluran bantuan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan mereka.

Penyaluran bantuan sosial itu antara lain program jadup untuk peningkatan asupan gizi juga kesejahteraan.

Pada 2015, kata dia, para lansia yang menerima program jadup sebanyak 1.440 jiwa dan mereka menerima dana sebesar Rp1,5 juta per jiwa/tahun.

Bantuan itu, kata dia, disalurkan melalui rekening Kantor Pos daerah setempat.

"Kami berharap bantuan jadup ini menjadikan ketahanan pangan juga peningkatan kesejahteraan keluarga," katanya.

Menurut dia, berdasarkan data pemutakhiran Dinas Sosial Kabupaten/Kota Madya di Provinsi Banten jumlah penduduk di atras 60 tahun atau kelompok lansia tercatat 26.873 jiwa.

Mereka para lansia terus diperjuangkan untuk mendapat bantuan sosial melalui program jadup yang digulirkan Pemerintah Provinsi Banten maupun Pemerintah Pusat.

Namun, realisasinya pada tahun 2014 tercatat 1.200 jiwa lansia menerima bantuan jadup sebesar Rp3 juta per jiwa per tahun.

Selain itu juga para pendamping lansia mendapat dana insentif sebanyak 120 jiwa.

"Kami terus mengusulkan bagi lansia yang belum menerima bantuan sosial agar tahun depan bisa dialokasikan untuk memperoleh program jadup," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, Pemerintah Banten setiap tahun jumlah penerima bantuan sosial melalui program jadup terus bertambah dan terbukti tahun 2014 sebanyak 1.200 jiwa dan tahun 2015 mencapai 1.440 jiwa.

Bantuan lansia  ini, ujar dia, dilakukan secara bertahap di delapan daerah di Provinsi Banten yakni Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang dan kabupaten Tangerang.

Begitu juga Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Serang dan Kota Cilegon.

"Kami minta para lansia yang belum menerima bantuan sosial bersikap sabar dan pada giliranya nanti menerima bantuan sosial itu," ujarnya menjelaskan.

Kepala Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kabupaten Lebak Asep Saefulloh mengatakan sebanyak 50 warga lansia) di daerah ini memperolah program jadup melalui Provinsi Banten.

Program jadup tersebut diberikan kepada lansia yang kondisinya telantar dan hidupnya menggantungkan orang lain maupun tetangga.

Karena itu, mereka berhak menerima program tersebut untuk membantu kebutuhan sehari-hari.

Mereka para lansia itu mendapat bantuan agar tidak terjadi kerawan pangan maupun kelaparan.

Pihaknya terus berupaya agar lansia yang telantar lainya mendapatkan bantuan program jadup.

"Kami mengusulkan sebanyak 180 lansia agar tahun depan direalisasikan menerima bantuan jadup melalui  APBN maupun APBD Provinsi Banten," katanya.

Sementara itu, sejumlah lansia di Rangkasbitung Kabupaten Lebak  mengatakan bahwa mereka merasa lega setelah menerima bantuan program jadup dan bisa memenuhi kebutuhan pangan.

"Kami sehari-hari hanya hidup dari belas kasihan orang lain dan keluarga terbantua dengan adanya pemberian jadup itu," kata Ansor, warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015