Nahdlatul Ulama Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta masyarakat setempat dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dengan mencegah politik identitas pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
 
"Kita jangan sampai dikotak-kotakkan politik identitas oleh para para elite politik yang tidak bertanggung jawab," kata Ketua Pengurus Cabang (PCNU) Kabupaten Lebak KH Aep Saifuddin Asy-Syadzili saat memperingati " Satu Abad" NU di Lebak,Selasa.

Baca juga: Warga pesisir selatan Banten relatif aman dari dampak gempa 5,2

Politik identitas harus diwaspadai dan dicegah, karena bisa menimbulkan perpecahan antar anak bangsa.
 
Penyelenggaraan Pemilu 2024 dikhawatirkan adanya politik identitas yang dikembangkan oleh para elite politik yang tidak bertanggung jawab.
 
Mereka para elite politik harus memiliki kesadaran dengan tidak mengajak maupun mengembangkan politik identitas pada masyarakat, sebab dapat menimbulkan kemudaratan.

Mereka sebagai calon pemimpin bangsa itu harus cerdas dalam berpolitik dan bisa menyampaikan program -program misi dan visi untuk membangun Indonesia ke depan menjadi lebih baik.
 
Masyarakat sangat mendambakan para elite politik dapat membangun kesejahteraan dan kemakmuran untuk kehidupan rakyat.
 
"Kita mengingatkan para elite politik tidak bawa-bawa politik identitas pada Pemilu 2024 itu," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, orang-orang NU yang memangku jabatan di partai politik dimana pun dilarang berpolitik praktis dengan membawa-bawa NU.
 
 Politik identitas tentu menciderai demokrasi juga bisa memecahkan belah persatuan dan kesatuan.
 
NU sebagai organisasi lembaga kemasyarakatan terbesar sejak Indonesia belum merdeka hingga kini tetap mencintai Tanah Air.

Sebab, mencintai Tanah Air merupakan ibadah yang harus dilakukan bagi seluruh orang NU dan harga mati.
 
"Kami berharap penyelenggaraan Pemilu 2024 berjalan sukses, aman, lancar,kondusif dan tidak ada politik identitas,"katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023