Lebak (Antara News) - Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten akan mengoptimalkan bantuan alat-alat pertanian kepada kelompok-kelompok tani guna mendukung swasembada dan produktivitas pangan di daerah itu.

"Kami terus menyalurkan bantuan alat-alat pertanian (Alsintan) kepada kelompok-kelompok petani," kata Kepala Seksi Sarana dan Prasaran Pengelolaan Lahan Pertanian pada Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten Nurul Huda saat dihubungi di Lebak, Minggu.

Pemerintah Pusat dan provinsi menyalurkan bantuan alsintan kepada kelompok tani berupa traktor roda dua, pompa air, penggilingan padi (rice milling unit), Chopper, dan Cultivator.

"Bantuan alsintan itu untuk mendukung kegiatan pencapaian target produksi tanaman pangan, khususnya beras di Banten dengan pencapaian surplus sebesar satu juta ton beras," katanya.

Menurut dia, penyedian alsintan itu diharapkan dapat meningkatkan kemampuan petani dalam peningkatan produksi baik kuantitas maupun kualitas secara lebih efektif dan efisien.

Saat ini, petani di Provinsi Banten masih banyak ditemukan penanaman padi melalui bajak kerbau, sehingga berdampak terhadap peningkatan produksi pangan.

Karena itu, melalui bantuan alsintan diharapkan dapat mempercepat tanam hingga pengolahan, sehingga hasil produksi dapat sesuai dengan harapan.

Nurul mengimbau para petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) pertanian tingkat kecamatan agar berperan aktif dalam melakukan penerimaan bantuan alsintan secara maksimal kepada kelompok tani.

Bantuan alsintan itu skala prioritas bagi kelompok tani yang belum tersentuh oleh bantuan tersebut.

Namun, bantuan terhadap kelompoi tani tentu harus selektif, sehingga bantuan dapat tepat sasaran.

"Kami menargetkan 7.000 kelompok tani di Banten bisa menggunakan alsintan dan bisa terealisasikan swasembada pangan," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pihaknya kini mengerahkan pasukan "Brigade Alsintan" untuk mengatasi kekeringan yang mengancam tanaman padi di daerah itu.

Saat ini, pasukan Brigade Alsintan membantu petani yang dilanda kekeringan tersebut melalui bantuan pompanisasi.

Sebab pompanisasi dapat menyedot air dari daerah aliran sungai (DAS) bawah tanah maupun sumber mata air.

"Kami akan bergerak cepat ke lapangan untuk membantu pompanisasi setelah menerima laporan dari kelompok tani," katanya.

Ia meneyubutkan, saat ini pasukan Brigade Alsintan tengah menyalurkan pompanisasi di sejumlah kecamatan dengan menyedot air dari DAS Ciberang melalui pompanisasi, sehingga dapat mengaliri ribuan hektare sawah.

Saat ini, kondisi tanaman padi di daerah itu terancam kekeringan.

"Kami bekerja keras dengan tim Brigade Alsintan itu untuk mengatasi kekeringan agar produksi pangan terealisasi 1.000 ton tiga tahun kedepan," katanya.

Akhmad (50) seorang petani Desa Bejod Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, mengaku sawah miliknya seluas satu hektare yang diperkirakan November mendatang panen, kini terbantu dengan adanya Brigade Alsintan dengan memberikan bantuan pompa.

Sebelumnya, lanjut dia, pihaknya merasa bingung karena kemarau masih berlangsung, sehingga areal persawahan terancam kekeringan.

"Saya yakin dengan bantuan program pompanisasi ini dipastikan tanaman padi bisa diselamatkan," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015