Lebak (Antara News) - Talas Beneng hasil produksi komoditas petani Kabupaten Pandeglang, Banten, kini menembus pasar domestik sehingga dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat di daerah itu.

"Kami mendorong petani di daerah itu agar terus dikembangkan baik kualitas dan produktivitasnya," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Budi Gardjita saat dihubungi di Lebak, Rabu.

Selama ini, talas beneng merupakan andalan ekonomi petani Desa Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang.

Komoditas talas beneng dijadikan sebagai cadangan pangan oleh masyarakat setempat juga memiliki kandungan protein cukup tinggi.

Masyarakat memproduksi talas beneng itu untuk bahan tepung dan kripik talas.

Saat ini, permintaan pasar domestik cukup tinggi antara lain Tangerang, Jakarta, Bogor, Sukoharjo, Semarang, Lampung hingga Banjarmasin.

"Kami yakin dengan tingginya permintaan itu dapat menggairahkan masyarakat untuk industri pedesaan," katanya.

Menurut dia, umbi talas beneng yang dikembangkan petani Kabupaten Pandeglang dapat diolah menjadi keripik, kue dan bahan dasar pangan lainnya.

Umbi talas itu memiliki panjang antara 1,2 sampai 1,5 meter dengan bobot 30-40 kilogram pada umur dua tahun.

Saat ini, dua kelompok wanita tani yang mengembangkan produk makanan olahan yang menggunakan bahan baku talas beneng, yakni Bina Mandiri dan Sejahtera Mandiri mampu menyumbangkan pendirian SD, pipanisasi air dan perbaikan jalan.

Selain itu juga melunasi pajak bumi bangunan (PBB) juga mampu membiayai anak-anak mereka hingga bisa kuliah di perguruan tinggi.

"Kami berharap usaha ini berkembang ke desa-desa lainnya, sehinga bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya menjelaskan.

Ia menyebutkan, perkembangan talas beneng telah memberikan efek domino ekonomis bagi masyarakat Desa Juhut juga menjadi kebanggaan pemerintah daerah.

Masyarakat Desa Juhut, selain mengembangkan usaha makanan olahan talas beneng juga dikembangkan ternak domba dan sapi perah.

Dengan berkembangnya produksi talas beneng itu kini Desa Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Pandeglang, menjadi tujuan petani, kalangan pelajar dan mahasiswa serta peneliti.

"Kami berharap dengan tumbuhnya ekonomi pedesaan dapat memutus mata rantai kemiskinan," katanya. 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015