Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten optimis target ikan tangkap dan budidaya sebanyak 240.000 hingga 250.000 ton pada tahun 2023 dengan melakukan beberapa program guna mendukung kerja dan produktifitas nelayan.
"Kami akan bangun sarana dan prasarana serta penyediaan lainnya agar bisa mencapai target," kata Kepala DKP Provinsi Banten Eli Susiyanti di Serang, Kamis.
Ia mengatakan dengan meningkatkan produktifitas di bidang ikan tangkap, DKP Banten melakukan pembangunan pelabuhan perikanan dan penyediaan perijinan kapal serta memberikan kemudahan lainnya.
"Kita juga menyediakan berupa peralatan alat tangkap bagi para nelayan," katanya
Sementara, DKP Banten melakukan diversifikasi kepada para unit pengolah ikan (UPI) dalam upaya meningkatkan olahan produksi ikan di bidang budidaya agar mempunyai nilai ekonomis tinggi.
"Kemarin kita lakukan diverifikasi olahan, asistensi dan juga memberikan benih ikan kepada para pembudidaya," ucapnya.
Ia juga berharap kedepannya sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu penggalang perekonomian di Provinsi Banten. Dan pada akhirnya nanti bisa mensejahterakan masyarakat pesisir terutama nelayan.
"Ketika sektor ini bergerak maju, maka dampaknya adalah kesejahteraan mereka (masyarakat nelayan dan UPI) akan meningkat," jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Winda Triana di Lebak (15/1) menyatakan memiliki program-program untuk peningkatan produksi tangkapan ikan juga pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.
Program bantuan para nelayan berupa peralatan alat tangkap dan armada kapal di atas bobot 12 grosston (GT).
Sebab, kapal di atas 12 GT nelayan bisa mencari ikan ke tengah laut dengan jelazah sampai 60 mil dari pantai.
Penangkapan di tengah laut itu, tentu mendorong peningkatan produksi tangkapan ikan.
Selain itu juga nelayan menerima bantuan sarana alat tangkap diantaranya jaring rampus, pancing tonda, gillnet milenium, dan jaring muroami.
"Dengan adanya bantuan itu maka produksi tangkapan meningkat," katanya.
Menurut dia, populasi ikan-ikan di selatan Banten atau Samudra Hindia memiliki mutu dan kualitas serta bernilai jual tinggi juga produksinya cukup melimpah.
Kebanyakan populasi ikan di Perairan Samudra itu merupakan jenis ikan besar, seperti tuna, marlin dan layur juga tangkapan cakalang, kembung, tongkol, lobster, dan sidat. Bahkan, saat ini tangkapan ikan tuna, cakalang sedang melimpah.
"Produksi tangkapan berkisar antara 300-400 ton per bulan dengan perguliran ekonomi hingga belasan miliar," katanya menjelaskan.
Konsumsi ikan rata-rata nasional mencapai 36,27 kilogram per kapita per tahun. Sementara di Kabupaten Lebak baru mencapai 20,15 kilogram per kapita per tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Kami akan bangun sarana dan prasarana serta penyediaan lainnya agar bisa mencapai target," kata Kepala DKP Provinsi Banten Eli Susiyanti di Serang, Kamis.
Ia mengatakan dengan meningkatkan produktifitas di bidang ikan tangkap, DKP Banten melakukan pembangunan pelabuhan perikanan dan penyediaan perijinan kapal serta memberikan kemudahan lainnya.
"Kita juga menyediakan berupa peralatan alat tangkap bagi para nelayan," katanya
Sementara, DKP Banten melakukan diversifikasi kepada para unit pengolah ikan (UPI) dalam upaya meningkatkan olahan produksi ikan di bidang budidaya agar mempunyai nilai ekonomis tinggi.
"Kemarin kita lakukan diverifikasi olahan, asistensi dan juga memberikan benih ikan kepada para pembudidaya," ucapnya.
Ia juga berharap kedepannya sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu penggalang perekonomian di Provinsi Banten. Dan pada akhirnya nanti bisa mensejahterakan masyarakat pesisir terutama nelayan.
"Ketika sektor ini bergerak maju, maka dampaknya adalah kesejahteraan mereka (masyarakat nelayan dan UPI) akan meningkat," jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Winda Triana di Lebak (15/1) menyatakan memiliki program-program untuk peningkatan produksi tangkapan ikan juga pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.
Program bantuan para nelayan berupa peralatan alat tangkap dan armada kapal di atas bobot 12 grosston (GT).
Sebab, kapal di atas 12 GT nelayan bisa mencari ikan ke tengah laut dengan jelazah sampai 60 mil dari pantai.
Penangkapan di tengah laut itu, tentu mendorong peningkatan produksi tangkapan ikan.
Selain itu juga nelayan menerima bantuan sarana alat tangkap diantaranya jaring rampus, pancing tonda, gillnet milenium, dan jaring muroami.
"Dengan adanya bantuan itu maka produksi tangkapan meningkat," katanya.
Menurut dia, populasi ikan-ikan di selatan Banten atau Samudra Hindia memiliki mutu dan kualitas serta bernilai jual tinggi juga produksinya cukup melimpah.
Kebanyakan populasi ikan di Perairan Samudra itu merupakan jenis ikan besar, seperti tuna, marlin dan layur juga tangkapan cakalang, kembung, tongkol, lobster, dan sidat. Bahkan, saat ini tangkapan ikan tuna, cakalang sedang melimpah.
"Produksi tangkapan berkisar antara 300-400 ton per bulan dengan perguliran ekonomi hingga belasan miliar," katanya menjelaskan.
Konsumsi ikan rata-rata nasional mencapai 36,27 kilogram per kapita per tahun. Sementara di Kabupaten Lebak baru mencapai 20,15 kilogram per kapita per tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023