Lebak (Antara News) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengantisipasi pangan akibat dampak kemarau yang menimbulkan gagal panen di daerah itu.

"Kita mendorong petani melakukan gerakan percepatan tanam juga gerakan pompanisasi untuk mendongkrak produksi pangan," kata Orok Sukmana, seorang anggota TPID Kabupaten Lebak, Jumat.

Saat ini, TPID memfokuskan dua permasalahan yang segera dilakukan antara lain pertama yakni percepatan tanam padi dan  gerakan menanam cabai di pekarangan rumah serta bawang merah seluas 25 hektare.

Pengaturan pola tanam cabai dan bawang merah agar stok di pasar melimpah.

Selain itu juga melakukan operasi pasar (OP) jika terjadi harga beras melonjak.

Pelaksanaan OP ini menjalin kerja sama dengan Perum Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang.

Permasalahan kedua menghadapi Idul Adha 1436 Hijriah, sehingga perlu dilakukan pengawasan daging maupun kesehatan hewan ternak.

Pengawasan daging dan ternak hewan agar bebas dari penyakit menular yang membahayakan kesehatan bagi manusia, di antaranya antraks.

Di samping itu juga kebutuhan hewan kurban di 16 kecamatan dengan 60 pedagang hewan yang terdapat sapi sebanyak 59 ekor, kerbau 190 ekor, domba 3.297 ekor dan kambing 43 ekor.

"Kami terus mengantisipasi kebutuhan pangan dan daging ternak kurban agar tidak terjadi kenaikan harga juga kelangkaan di pasaran," ujarnya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini persediaan pangan melimpah dan mencukupi untuk kebutuhan selama tiga bulan mendatang.

Namun, pihaknya tetap mewaspadai lonjakan harga beras akibat dampak kemarau berkepanjangan, sehingga menimbulkan gagal panen.

Kewaspadaan kemarau itu, jangan sampai terjadi inflasi yang bisa berdampak melemahnya daya beli masyarakat.

Sebab saat ini teridentifikasi seluas 201 hektare persawahan di Kabupaten Lebak dilanda gagal panen.

"Kami berharap penanganan TPID ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat juga memenuhi kebutuhan pangan," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengimbau petani segera melaksanakan gerakan percepatan tanam guna mendukung kedaulatan pangan nasional.

Gerakan percepatan tanam ini juga sesuai dengan kalender Balai Pengkajian Penerapan Teknologi Pertanian Banten (BPPTPB).

"Kami menargetkan percepatan tanam Agustus-September 2015 seluas 21.000 hektare," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015