Tangerang (Antara News) - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Merah Putih melakukan demo di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, terkait pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dengan calon Presiden Amerika Donal Trump.

Pantauan di lapangan, Rabu, mahasiswa yang berjumlah lebih dari 30 orang tersebut membawa spanduk berisikan kecaman kepada Setya Novanto dan  Fadli Zon karena pertemuannya itu dinilainya telah membuat malu Bangsa Indonesia.

"Latar belakang Donal Trump tidak sesuai dengan karakter Bangsa Indonesia seperti anti imigran dan anti masyarakat muslim di Amerika," kata Fachrial, salah seorang pendemo yang juga Humas Kesatuan Merah Putih.

Oleh karena itu, Kesatuan Merah Putih meminta dan menuntut agar majelis kehormatan dewan untuk segera mengadili sesuai dengan aturan.

"Kami juga meminta kepada Setya Novanto dan Fadli Zon untuk memberikan keterangan kepada warga Indonesia kaitan pertemuan itu," katanya.

Akibat aksi tersebut, terjadi kemacetan dari arah Jakarta menuju Bandara Soekarno-Hatta. Bahkan beberapa penumpang sempat mengalami keterlambatan.

Polisi yang datang setelah aksi digelar, membubarkan paksa massa dan mendorongnya ke pinggir jalan.

Sejumlaha atribut aksi pun disita. Sedangkan massa aksi dimasukan ke dalam mobil polisi untuk dibawa ke Polres Bandara Soekarno-Hatta.

Saat tiba di Mapolres Bandara Soekarno-Hatta, para massa aksi didata dan mengaku kepada petugas bila aksinya tersebut hanya diajak dan bentuk solidaritas.

Massa yang terdiri dari warga biasa, buruh hingga mahasiswa tersebut, berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta dan  Bogor.

Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombespol Pattopi CH yang datang kemudian meminta keterangan dan tujuan dari aksi massa tersebut.

Usai melakukan pertemuan, kemudian massa aksi dimasukan kembali ke mobil polisi untuk dibawa pulang namun mengisi data diri dahulu.

"Kita pulangkan mereka ke asalnya dari mereka datang. Sebab, kedatangan mereka untuk aksi tanpa izin dan melanggar aturan sebab kawasan bandara harus bebas dari aksi," ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015