Serang (Antara News) - Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Banten mendorong usaha bidang pariwisata di Banten melakukan upaya standardisasi dan sertifikasi, dalam upaya menghadapi persaingan.

"Kita jangan berpikir dulu bersaing dengan negara lain dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Kita harus berusaha dulu agar pariwisata Banten mampu bersaing dengan daerah lain serta meningkatkan kunjungan wisatawan," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Disbudpar Banten Sapta Gumelar di Serang, Senin.

Ia mengatakan untuk meningkatkan kompetensi dan pelayanan usaha bidang pariwisata di Banten, Disbudpar mendorong dan memfasilitasi usaha bidang pariwisata tersebut melakukan sertifikasi dan standardisasi, dorong dan fasilitasi. Pihaknya juga mendorong pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang pariwisata melalui asosiasi-asosiasi seperti Asita, PHRI dan lainnya.

"Sebelumnya ada 13 jenis usaha bidang pariwisata. Sekarang ini sudah berkembang menjadi sekitar 54 jenis usaha bidang pariwisata," kata Sapta Gumelar didampingi Kepala Seksi Standardisasi Pariwisata Disbudpar Banten Tunul Lasniatin.

Menurutnya, 54 jenis usaha bidang pariwisata tersebut di antaranya, restoran, perhotelan, menyelam, vila, jasa boga, karaoke, pemandu wisata, arung jeram dan jenis usaha pariwisata lainnya.

"Kami bisa menjembatani para pelau usaha pariwisata di Banten, untuk ke Kementerian dan juga badan standardisasi nasional. Sudah banyak yang mengikuti pelatihan auditor," kata Sapta.

Bahkan, kata dia, saat ini Disbudpar Banten juga mendapatkan kuota 50 orang untuk pelatihan auditor sertifikasi dan standardisasi bidang usaha pariwisata.

"Kendalanya, di Banten asosiasi bidang usaha pariwisata ini masih terbatas karena untuk sertifikasi dan standardisasi itu harus melalui asosiasi," katanya. 

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015