Lebak (Antara News) - Sepanjang 400 dari 800 kilometer jalan di Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori rusak berat dan ringan, sehingga berdampak terhadap akses perekonomian masyarakat di daerah itu.

Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga (DBM) Kabupaten Lebak Entoy Saepudin di Lebak, Selasa, mengatakan pemerintah daerah tahun ke tahun terus mengalokasikan dana infrastuktur perbaikan jalan.

Sebab infrastuktur jalan sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Apabila, jalan tersebut baik maka kegiatan ekonomi masyarakat juga membaik.

Bahkan, kegiatan perekonomian masyarakat di daerah itu selama 24 jam juga dapat menekan biaya angkutan.

Karena itu, pihaknya berharap semua jalan di Kabupaten Lebak terkoneksi antara jalan desa, kecamatan maupun kabupaten.

Selama ini, kondisi infrastuktur jalan di Kabupaten Lebak masih buruk sehingga bisa menimbulkan rendahnya pendapatan ekonomi keluarga.

"Kami berharap komitmen pemerintah daerah terus berkelanjutan melaksanakan pembangunan jalan itu," katanya.

Menurut dia, penyebab kerusakan jalan di Lebak akibat berbagai faktor antara lain faktor mobilisasi arus lalu lintas padat.

Kendaraan truk mengangkut barang melebihi kapasitas juga saluran air atau drainase tidak berfungsi.

Biasanya, drainase tersebut tidak berfungsi sehingga air hujan bisa menimbulkan kerusakan jalan.

Kerusakan jalan di Kabupaten Lebak terdapat di tiga wilayah di antaranya wilayah selatan meliputi Kecamatan Malingping, Cijaku, Cihara, Bayah, Cibeber, dan Cilograng.

Untuk wilayah tengah antara lain kecamatan Cimarga, Leuwidamar, Bojongmanik, dan Cirinten.

Sedangkan, wilayah utara yakni Kecamatan Maja, Cipanas, Curugbitung dan Sajira.

"Kami menargetkan hingga 2019 sudah tidak ditemukan jalan rusak lagi," katanya.

Entoy menyebutkan, pemerintah daerah tahun 2015 telah mengucurkan anggaran perbaikan jalan sekitar Rp12,5 miliar.

Pembangunan jalan tersebut disesuaikan dengan skala prioritas akibat keterbataan anggaran itu.

"Kami tahun ini telah membangun jalan yang masuk agenda utama yakni Rangkasbitung-Malingping dan Rangkasbitung-Leuwidamar," ujarnya. 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015