Jakarta (Antara News) - Buttonijo memperkenalkan metode distribusi film melalui layanan online untuk memberikan alternatif menonton film khususnya film Indonesia.

"Layanan ini sudah mulai dapat diterima masyarakat, sehingga dapat mengatasi masalah distribusi film lokal yang terbatas pada bioskop komersial tertentu," kata Co-Founder Buttonijo Myrna Paramita di Jakarta, Selasa.

Bioskop saat ini didominasi produksi Hollywood dan rumah produksi lokal yang besar saja, maka distribusi secara online dapat menjadi alternatif, jelas dia.

Terkait hal tersebut telah diusung diskusi bertajuk "distribusi film online" diselenggarakan sejak 27 Agustus 2015 di Galeri Indonesia Kaya – Grand Indonesia. Sebagai pembicara tampil Buttonijo, Kineria Movie dan Nonton.com yang merupakan distributor film online Indonesia.

Diskusi ini merupakan inisiasi dari Hari Film Nasional sebagai bentuk apresiasi terhadap kemunculan berbagai media distribusi film alternatif. 

Myrna memperkenalkan USB Sinema sebagai produk utama distribusi offline Buttonijo saat ini, juga memperkenalkan metode distribusi online serta program film funding yang akan dijalankan oleh Buttonijo.

"Untuk memberikan alternatif tontonan film berkualitas khususnya film Indonesia, Buttonijo memudahkan komunitas film untuk melakukan pemutaran film secara rutin sehinga komunitas tersebut dapat hidup dan membantu filmmaker agar filmnya mudah diakses, terproteksi dan terapresiasi," ujar dia. 

"Buttonijo ingin memanjangkan umur film-film tersebut yang merupakan hasil budaya dan pengetahuan yang harus dinikmati masyarakat luas," ujar Myrna. 

Sebelumnya, Film pendek karya Myrna Paramita "Cleaning the Fish" berhasil masuk dalam ajang Uppsala International Kort Film Festival (UIKFF) ke-33 di Swedia.

Secara garis besar, dalam diskusi ini Buttonijo membahas lebih dalam mengenai masalah distribusi film di tanah air yang sedang terjadi. 

Seperti bioskop di Indonesia yang hanya berjumlah 242 buah di 48 kota dengan penyebarannya yang tak merata, padahal kebutuhan menonton film di masyarakat Indonesia sangat beragam di setiap kota. 

Kenyataan hanya masyarakat di kota-kota besar yang bisa dengan mudah memenuhi kebutuhan film yang diinginkan—itupun kebanyakan melalui eksibisi alternatif atau festival film dan tidak semuanya berasal dari bioskop komersil. 

Myrna Paramita  membahas isu-isu tersebut sebagai bagian dari perkenalan Buttonijo, dilanjutkan dengan pengenalan cara kerja serta program-program Buttonijo yang dapat menjadi jalan keluar dari masalah distribusi film di Indonesia, dan masalah-masalah perfilman lainnya melalui situs www.buttonijo.com. ***4***

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015