Lebak (Antara News) -  Badan Penanggulangan Bencana Daerah  Kabupaten Lebak, Banten, menyalurkan air bersih di wilayah selatan akibat dampak kemarau berkepanjangan sehingga menyebabkan sumur mengering.

"Kami hari ini (Rabu) mengerahkan empat tangki untuk empat kecamatan di wilayah selatan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi di Lebak, Rabu.

Ia mengatakan, wilayah selatan Kabupaten Lebak yang dilanda kesulitan air bersih itu tersebar di empat kecamatan antara lain Cihara, Wanasalam, Cilograng, dan Bayah.

Sebab di daerah itu langganan kesulitan air bersih jika musim kemarau berkepanjangan.

Mereka saat ini warga di daerah itu mendapat air bersih dari pedagang keliling juga mengambil dari sungai.

"Kami berharap penyaluran air bersih bisa memenuhi kebutuhan warga untuk mandi, cuci dan kakus (MCK)," katanya.

Menurut dia, pihaknya hingga kini terus menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang mengalami kesulitan air bersih.

 Masyarakat Kabupaten Lebak yang dilanda krisis air bersih saat ini tercatat 11 kecamatan antara lain Warunggunung, Cibadak, Curugbitung, Kalanganyar, Maja, Cimarga, Kalanganyar, Cihara, Rangkasbitung, Bayah, Cilograng dan Wanasalam.

"Kami terbantu pendistribusian air bersih juga ada dari Bank Mandiri, BPBD Banten, BUMN, PMI, Relawan Tagana, DPRD Lebak dan organisasi kepemudaan," katanya.

Sementara itu, ribuan warga Desa Gunung Batu Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak mengaku mereka merasa lega setelah menerima bantuan pasokan air bersih dari BPBD setempat dan PMI.

Sebelumnya, kata dia, warga di sini selama dua pekan mengalami kesulitan mendapatkan air bersih sehingga terpaksa berjalan kaki hingga 2,5 kilometer ke sungai.

"Kami berharap bantuan air bersih itu berlanjut hingga memasuki musim hujan," kata Sanukri, warga Desa Gunung Batu Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015