Lebak (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengajukan penambahan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) kepada pemerintah pusat senilai Rp520 miliar guna mendukung percepatan pembangunan di daerah itu.

"Kami membutuhkan dana tambahan anggaran DAK sebesar Rp520 miliar," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak, Dedi Lukman Indepur saat dihubungi di Lebak, Selasa.

Penambahan anggaran ini diharapkan bisa menyejajarkan pembangunan antara wilayah selatan dan utara Provinsi Banten.

Selama ini, pembangunan wilayah selatan khususnya Kabupaten Lebak tertinggal jauh dengan wilayah utara, yakni Kabupaten Tangerang dan Kota Tangsel.

Karena itu, anggaran DAK akan diprioritaskan pembangunan infrastuktur di Kabupaten Lebak, terutama desa-desa yang masuk kategori tertinggal.

Sebagian besar infrastruktur jalan desa tertinggal itu masih tanah dan jika musim penghujan tidak bisa dilintasi berbagai jenis kendaraan. Selain itu juga banyak ditemukan jembatan-jembatan gantung dalam kondisi rusak berat.

Karena itu, pihaknya berharap pemerintah pusat menambah anggaran DAK ke Kabupaten Lebak sebesar Rp520 miliar. "Kami yakin anggaran DAK dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Menurut dia, anggaran DAK Rp520 miliar itu terdiri dari DAK Reguler Rp180 miliar dan DAK Infrastruktur Rp340 miliar.

Pengalokasian dana tersebut nantinya untuk pembangunan jalan, jembatan, jaringan irigasi, gedung pendidikan, kesehatan, penguatan ekonomi pelaku UMKM, air bersih dan jaringan listrik.

"Kami saat ini memiliki anggaran DAK yang dari APBN ke APBD kabupaten relatif kecil dan tidak bisa membangun keinginan masyarakat," katanya.

Dedi mengatakan, pihaknya menyambut positif Presiden Joko Widodo yang akan mengalokasikan dana ke daerah lebih besar guna mempercepat pembangunan nasional.

Pengalokasikan dana ke daerah itu tentu dapat mengatasi kemiskinan juga terbebas dari ketertinggalannya. Selain itu juga dinilai lebih efektif karena pemerintah daerah yang lebih mengetahui laporan dari masyarakat arus bawah.

Pada dasarnya, ujar dia, pembangunan itu sesuai kebutuhan masyarakat guna memutus mata rantai kemiskinan. "Kami berharap tambahan DAK dapat mendukung program 'Lebak Sejahtera', 'Lebak Sehat' dan 'Lebak Pintar' yang digulirkan pemerintah daerah," katanya.

Sementara itu, sejumlah warga Kecamatan Sobang Kabupaten Lebak mengaku mereka hingga kini belum tersentuh jalan beraspal serta teraliri listrik.

Akibat buruknya sarana infrastruktur tersebut sehingga akses ekonomi tidak menggeliat karena tingginya biaya angkutan.

"Kami mendukung anggaran pusat dialihkan ke daerah lebih besar sehingga akan terjadi pemerataan pembangunan," kata Somad, warga Desa Sobang Kabupaten Lebak.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015