Serang (Antara News) - Pemerintah Provinsi Banten menganggarkan dana Rp4,7 miliar untuk meningkatkan produksi komoditi utama hortikultura pada 2015 melalui APBD Rp3,5 miliar dan APBN Rp1,2 miliar.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten H Asep Mulya Hidayat di Serang, Kamis, menjelaskan komoditi utama hortikultura yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan produksinya adalah durian, manggis, melon, bawang merah, cabai merah, bunga anggrek dan sedap malam.

Ia menyebutkan untuk meningkatkan dan mengembangkan komoditas tanaman buah dan biofarmaka seperti durian, manggis dan melon dialokasikan dana 1,4 miliar, sedangkan untuk tanaman hias dan sayuran seperti bawang merah, cabai merah, anggrek dan sedap malam disediakan Rp2,3 miliar, sisanya Rp950 juta untuk penyediaan teknologi, perlindungan dan pascapanen hortikultura.

Asep mengatakan pengembangan hortikultura di Banten disinkronkan dengan program pusat, yaitu kebijakan umum Ditjen Hortikultura, yaitu fokus pada komoditas bawang merah, aneka cabe dan aneka jeruk, penguatan dan pengembangan areal produksi baru di sentra dan kawasan, meningkatkan pembinaan dan penguatan sistem dan industri perbenihan, mencakup institusi, produsen dan penangkar benih. 

"Khusus untuk komoditas cabai, kami fokus mendukung program Gerakan Tanam Cabai saat kemarau (GTCK)," kata Asep. 

Dalam rancangan pengembangan kawasan, Asep mengatakan pemerintah dan pemerintah daerah menetapkan kawasan hortikultura, dengan memperhatikan sumber daya hortikultura, potensi unggulan, potensi pasar, dukungan masyarakat dan kekhususan wilayah.

Selain itu dalam pengembangan kawasan akan memperhatikan dan sinkron dengan 12 rencana tata ruang wilayah, serta menyediakan prasarana dan sarana, teknologi termasuk data dan informasi.

"Untuk pengembangan kawasan akan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan masyarakat," kata Asep.

Dalam pertimbangan alokasi, pihaknya memfokuskan pada area yang memiliki fasilitas kegiatan perbenihan, pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan demplot budidaya ramah lingkungan.

Alokasi lainnya yang dipertimbangkan adalah pengembangan urban farming, pertanian perkotaan dengan pendekatan Gerakan Perempuan Untuk Optimalisasi Pekarangan (GPOP) dan Gerakan Tanam Cabai dalam Pot.

Asep menambahkan pihaknya lebih fokus pada tanam aneka cabai dan bawang merah, sehingga 30 persen dana untuk pengembangan kawasan hortikultura terpadu diperuntukkan untuk komoditas tersebut.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015