Lebak (Antara News) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten optimistis produksi pangan melimpah di daerah itu karena musim panen berlangsung hingga Desember 2015. 

"Kita belum lama ini mengunjungi petani di Kabupaten Tangerang telah panen seluas 140 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten Eneng Nurcahyati saat 'Panen Perdana Metode Hazton' di Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Kamis.
  
Menurut dia, saat ini, kemarau panjang yang menyebabkan terjadi kekeringan, namun di sejumlah kota/kabupaten di Provinsi Banten musim panen berlanjut sampai  Desember.

Kekeringan ini tidak menimbulkan kerawanan pangan karena persawahan yang mengalami gagal panen relatif kecil.

Karena itu, pihaknya yakin penambahan produksi pangan yang ditargetkan  Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak satu juta ton dalam kurun tiga bisa terealisasi, sehingga diharapkan ada peningkatan 2017 mencapai 3,21 juta ton.

Untuk mencapai targetkan produksi pangan tersebut sudah ada kesepakatan kota/kabupaten sebanyak 2,2 juta ton.

"Produksi pangan sebanyak itu tentu luar biasa karena berkat kerja keras pemerintah daerah bersama stakeholder TNI dan berbagai komponan masyarakat petani," katanya.

Ia mengatakan pemerintah Provinsi Banten yang menargetkan musim tanam tahun 2015 seluas 414.760 hektare dapat terealisasi angka tanam Oktober-Maret seluas 240.850 hektare.

Sedangkan, angka tanam periode April-September 160.950 hektare baru tercapai sekitar 60 persen.

"Kami berharap petani terus mengejar target tanam dengan melakukan percepatan tanam serentak," katanya.

Ia menyebutkan, pemerintah daerah terus melakukan pompanisasi pada lahan-lahan persawahan yang terdapat sumber mata air, sehingga tidak terjadi kekeringan akibat kemarau panjang itu.

Gerakan pompanisasi ini, kata dia, berhasil tanaman padi bisa dipanen,seperti di Gapoktan Sukabungah Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak seluas 170 hektare panen.

Sementara persawahan yang tidak terdapat sumber air, maka menunggu gerakan percepatan tanam pada September mendatang yang dipastikan memasuki musim hujan.

"Kami terus mendorong agar kota/kabupaten lebih bersemangat lagi untuk meningkatakn produksi pangan," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna menyebutkan sebanyak 4.925 hektare tanaman padi berhasil dipanen dari tanam Maret-Mei 2015 dengan  produktivitas rata-rata 5,5 ton gabah kering pungut (GKP) per hektare.

Keberhasilan panen padi tersebut karena bergerak cepat dilakukan gerakan pompanisasi agar tanaman padi tidak mengalami kekeringan akibat kemarau panjang itu.

Gerakan pompanisasi melibatkan pasukan Brigade Alsintan untuk membantu lahan-lahan persawahan yang terdapat air permukaan, seperti sungai maupun waduk.

Mereka petani bisa melakukan penyedotan air sungai ke areal tanaman padi dengan cara pompanisasi tersebut.

Dengan demikian, kata dia, tercatat 4.925 hektare tanaman padi berhasil dipanen di 19 kecamatan.

Tanaman padi yang dipanen itu tertinggi dengan luas 1.308 hektare di Kecamatan Wanasalam dan kedua seluas 773 hektare di Kecamatan Cileles.

Panenan padi Agustus 2015 relatif bagus dan tidak berdampak terhadap kemarau panjang tersebut.

Kemungkinan musim panen terus berlangsung sampai November mendatang dengan tanaman padi seluas 30.720 hektare, termasuk penanaman baru seluas 302 hektare.

"Kami yakin kekeringan akibat kemarau itu tidak berdampak terhadap produksi dan produktivitas pangan," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015