Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PT PLN (Persero) UID Banten menyelenggarakan pelatihan las listrik dan kelembagaan bagi pemuda Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Potensi yang perlu diasah dan menjadi peluang peningkatan perekonomian masyarakat.

Program diawali dengan sosialisasi, simbolisasi dan pelatihan las listrik dengan menghadirkan asisten manajer TJSL PT PLN UID Banten, Kepala Camat Pasar Kemis, Lurah Sukamantri, RW, RT dan kelompok masyarakat Las Pegas (Laskar Pemuda Penuh Gagasan), Kamis (08/12/2022). 

Baca juga: PLN UID Banten bantu perekonomian masyarakat melalui Program Aquaponik di lahan terbatas

Rekky Salfischberger, selaku Asisten Manager TJSL PLN UID Banten dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pemuda di Sukamantri memiliki banyak potensi, salah satunya las listrik yang perlu dikembangkan lebih dalam dan dapat menjadi peluang peningkatan perekonomian masyarakat. 

"PLN berkomitmen dalam pemberdayaan masyarakat. Kami melihat bahwa para pemuda di Sukamantri ini memiliki keahlian dalam mengoperasikan las listrik, sehingga melalui PLN Peduli kami memberikan bantuan pelatihan dan pendampingan agar para pemuda ini dapat memiliki ketrampilan yang bermanfaat, terutama untuk dunia industri," ujar Rekky.

"Selain itu, las listrik menjadi skill yang dapat diterapkan oleh siapapun, namun membutuhkan keahlian dan kehati-hatian. Maka, pengajaran dan pendampingan perlu dilakukan dalam penerapannya (pelatihan). Apalagi di Tangerang ini merupakan Kota industri jadi kebutuhan skill las listrik terbuka luas," tambah Rekky.

Camat Pasar Kemis H. Karsan mengungkapkan bahwa las listrik ini merupakan ketrampilan yang dibutuhkan oleh banyak industri dan bisa menjadi peluang usaha bagi masyarakat. 

"Las listrik menjadi peluang usaha pemuda dan masyarakat di wilayah kecamatan Pasar Kemis serta kebutuhannya semakin meningkat. Hal ini dilihat dengan meningkatnya pembangunan perumahan yang membutuhkan pagar maupun kanopi," jelas Karsan.

Pelatihan las listrik dilakukan oleh trainer handal dibidangnya, Dede Supiandi dan diikuti sebanyak 40 peserta. Peserta pelatihan mengikuti dengan antusias, baik saat teori maupun praktiknya. Trainer menjelaskan bahwa kunci utama dalam praktik las listrik adalah fokus dan kesabaran, tidak asal nyala, namun bisa merasakan alur proses pengelasan, pengamatan dengan seksama cairan logam las dengan material induk besi.

Akhir sesi pelatihan, dilakukan seremoni pemberian bantuan berupa mesin las listrik, tabung gas CO2, mesin bor, mesin cutting, paket peralatan K3, dan pembangunan Gedung workshop las listrik.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022