Pandeglang (Antara News) - Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi menyatakan pejak bumi dan bangunan (PBB) pedesaan dan perkotaan (P2) merupakan penyumbang terbesar terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

"Pada 2014 sumbangan PBB P2 terhadap PAD sebesar Rp12,4 miliar dari total PAD sebesar Rp90 miliar," katanya di Pandeglang, Provinsi Banten, Rabu.

Ia menyatakan pada 2015 pemerintah Kabupaten Pandeglang menetapkan target penerimaan PBB P2 sebesar Rp12,5 miliar, dan optimistis bisa direalisasikan bahkan terlampaui mengingat potensinya cukup besar.

Terkait dengan target itu, ia menyatakan telah meminta para camat dan lurah/kepala desa untuk mengoptimalkan penagihan PBB P2, dan segera menyetorkan ke kas daerah uang hasil penagihannya.

"Saya minta uang hasil pungutan PBB P2 segera disetorkan ke kas daerah, untuk menghindari terjadi permasalahan," ujarnya.

Kepala Dinas Pendapatan Daerah Pandeglang Ida Novaida menyatakan, pada triwulan I realisasi penerimaannya sebesar 12,14 persen, dan optimistis sampai akhir tahun bisa mencapai target yang telah ditetapkan.

Dispenda Kabupaten Pandeglang akan lebih lebih memaksimalkan pungutan PBB P2 tersebut, dan terus berkoordinasi dengan pihak kelurahan/desa yang merupakan "ujung tombak" dalam pemungutan iuran wajib bagi warga pemilih bangunan dan tanah tersebut.

Dalam melakukan pungutan PBB P2, kata dia, masih dihadapkan kendala identitas dan alamat wajib pajak yang menunggak kewajibannya tersebut.

Awalnya masalah PBB ini kan ditangani oleh Kantor Pajak Pratama Pandeglang, sekarang oleh pemkab. Pihak Kantor Pajak memang menyerahkan tunggakan namun tidak jelas nama wajib pajak serta alamatnya.

"Kita akan melakukan inventarisasi indentitas wajib pajak, terutama yang memiliki tunggakan sehingga diharapkan ke depan bisa dilakukan pungutan," katanya.

Pewarta: Sambas

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015