Serang (Antara News) - Ketua Majelis Amanah organisasi keagamaan Mathlaul Anwar (MA) Irsyad Juweli mengatakan perlunya Provinsi Banten mengejar ketertinggalan melalui peningkatan kualitas pendidikan.

"Melalui pendidikan berkualitas akan menghasilkan output (keluaran) sumber daya manusia yang cerdas, siap untuk membangun daerahnya," kata Irsyad saat dihubungi terkait rencana penyelenggaran peringatan seabad MA, Kamis.

Irsyad mengatakan pendidikan merupakan salah satu program kerja  MA yang telah diwujudkan melalui pembangunan ratusan lembaga pendidikan dari tingkat dasar, menengah, hingga perguruan tinggi.

Sampai saat ini ada Mathlaul Anwar sudah memiliki sekitar 2.000 madrasah di seluruh Indonesia, termasuk 300 madrasah di Banten dari 32 perguruan Mathlaul Anwar 

Program kerja MA termasuk dibidang pendidikan akan dibahas dalam muktamar ke - 19 yang akan dilaksanakan pada 8 Agustus 2015 serta dijadwalkan akan dibuka Presiden Joko Widodo.

Irsyad mengatakan kehadiran Presiden dalam muktamar MA merupakan kesempatan bagi pemerintah Provinsi Banten untuk menyampaikan sejumlah usulan dalam upaya mengejar ketertinggalan di beberapa wilayah termasuk kabupaten Pandeglang.

Irsyad mengatakan selain fasilitas pendidikan sejumlah daerah di Provinsi Banten seperti kabupaten Lebak, Pandeglang, dan Serang masih membutuhkan dukungan infrastruktur fisik agar daerah mudah diakses.

Irsyad mengetakan dirinya merupakan salah satu yang tertarik terhadap berbagai inovasi untuk membangun infrastruktur yang berkelanjutan (sustain) sehingga dapat diaplikasikan pada daerah-daerah tertinggal.

"Daerah tertinggal membutuhkan dukungan infrastruktur murah tetapi juga memiliki usia pakai lebih panjang  sehingga akan membantu ekonomi masyarakat di daerah itu dalam jangka panjang untuk mengejar ketertinggalan," ujar dia.

Irsyad Juweli merupakan tokoh yang dekat dengan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan serta juga sangat peduli terhadap pembangunan di Provinsi Banten.

Irsyad mengatakan dalam pertemuan dengan presiden, presiden mengapresiasi atas komitmen dan perjuangan MA dalam memajukan bidang pendidikan, dakwah, dan sosial secara konsisten dan berkesinambungan.

"Selain akan menghadiri peringatan satu abad MA dan Muktamar ke-19 Ormas, Pak Jokowi ingin bersilaturahim dengan masyarakat Banten, karena semenjak terpilih menjadi Presiden belum sempat bersilaturahim lagi dengan warga Banten," katanya.

Peringatan satu abad Mathlaul Anwar sekaligus Muktamar ke-19 Ormas tersebut rencananya akan dihadiri sekitar 150 ribu orang dari berbagai pelosok Banten serta dari daerah-daerah lainnya di seluruh Indonesia.

Sementara Ketua Pengurus Besar MA KH Sadeli Karim, organisasi ini  berdiri pada 10 Ramadhan 1334 H, bersamaan dengan tanggal 10 Juli 1916 Masehi didirikan oleh para kiai di sekitar Menes.

Sadeli Karim mengatakan seratus tahun lalu salah satu tokoh pendiri Mathlaul Anwar yaitu K.H.E. Mohamad Yasin, seorang aktivis Syarikat Dagang Islam (SDI) mengajak beberapa tokoh lainnya untuk mendirikan organisasi dengan harapan muncul seberkas sinar.

"Nama inilah kemudian kemudian menjadi Mathlaul Anwar yang artinya dalam bahasa Indonesia tempat lahirnya cahaya," katanya.

Sadeli mengatakan pendirian Mathlaul Anwar diawali dengan mendirikan madrasah modern yang menerapkan sistem klasikal kelas A, B, 1, 2 dan seterusnya secara berjenjang hingga kelas tujuh yang saat itu belum diterapkan oleh pribumi kecuali pemerintah Belanda saat itu.

"Ini merupakan sumbangsih dan terobosan Mathlaul Anwar dalam mengembangkan sistem pendidikan modern di Indonesia sampai saat ini," katanya.
 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015