Tangerang (Antara News) - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, melakukan pemasangan bronjongan untuk mengantisipasi jembatan roboh akibat tanah di sungai Cisadane mulai ambles.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangerang, di Tangerang, Selasa, mengatakan, pemasangan bronjongan dimaksudkan untuk mengurangi beban tanah yang sudah mulai longsor karena sungai Cisadane mengering.

Saat debit air sungai Cisadane dalam keadaan normal, tanah memiliki gaya penahan dari air. Tetapi, sejak dua bulan terakhir mengalami kekeringan membuat tanah menjadi ambles.

"Debit air turun, sehingga tanah yang selama ini ditahan beban air tidak memiliki kekuatan. Maka itu, kita lakukan pemasangan bronjongan," ujarnya.

Nana mengatakan, jembatan yang ada di Kota Tangerang pun sebenarnya tidak memiliki pengaruh akibat tanah di sungai cisadane ambles.

Sebab, jembatan tersebut berdiri diatas tiang pancang sehingga sudah diantisipasi segala macam kejadian seperti sungai cisadane mengering.

Sementara itu, longsornya tanah di sungai cisadane telah terjadi selama dua hari setelah kemarau berkepanjangan.

"Kita sedang data jembatan yang tanahnya longsor agar bisa diantisipasi dengan memasang bronjongan," katanya.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni menambahkan, pemasangan brojongan dilakukan di jembatan merah Cikokol. Adapun beberapa titik lainnya seperti dekat SMP 13, Kampung Cacing dan Panunggangan.

Pasalnya, kondisi tiang pemancang telah terlihat sehingga perlu diantisipasi meski akan dipantau secara keseluruhan.

Bronjongan tersebut, lanjutnya, merupakan kawat berukuran besar yang dibentuk kotak dan diisi dengan batu kali.

"Jadi, bronjongan itu sebagai pengganti tanah. Maka itu, petugas memasangnya dengan turun ke sungai Cisadane," katanya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015