Pemerintah Kabupaten Lebak Provinsi Banten memberikan dana intensif guru honorer SD dan SMP sebesar Rp600 ribu per bulan guna memberi mereka motivasi dan semangat mengajar 
 
"Kami mengapresiasi guru honorer itu yang membantu untuk mencerdaskan anak-anak bangsa, mesti pendapatan mereka relatif kecil," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Abdul Malik saat memperingati Hari Guru Nasional di Lebak, Selasa.

Baca juga: Bulog Lebak - Pandeglang Pastikan Stok Beras Aman Hingga Akhir 2022
 
Guru honorer di Kabupaten Lebak memberikan kontribusi besar untuk mencerdaskan anak-anak bangsa.
 
Mereka penuh semangat dan ikhlas bekerja dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.
 
Honor yang diterima tersebut tidak seberapa hanya kemampuan dari satuan kependidikan melalui dana bantuan operasional sekolah ( BOS) sekolah setempat.
 
Karena itu, Pemerintah Kabupaten Lebak mengalokasikan bantuan dana insentif untuk guru honorer tersebut sebesar Rp600 ribu/bulan.
 
"Bantuan dana insentif itu untuk mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan guru honor," katanya menjelaskan.
 
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Lebak berkomitmen untuk membantu guru honorer diangkat menjadi  Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
 
Pengangkatan guru honorer menjadi PPPK setiap tahun dilakukan pemerintah daerah guna meningkatkan kesejahteraan mereka.

Pada tahun 2022, kata dia, dialokasikan untuk formasi tenaga honor menjadi PPPK sebanyak 1.501 guru.
 
"Kami menargetkan ke depan semua guru honorer di jenjang SD dan SMP diangkat menjadi PPPK," kata Abdul Malik.
 
Menurut dia, kehadiran guru honorer sangat membantu program indeks pengembangan pembangunan manusia juga mencerdaskan anak bangsa di Kabupaten Lebak.
 
Saat ini, kata Malik, Kabupaten Lebak kekurangan guru SD dan SMP di atas 4.000 guru lebih.
 
Kekurangan guru tersebut agak teratasi dengan adanya guru honorer yang rata-rata berpendidikan sarjana kependidikan.
 
Saat ini, ujar dia, jumlah guru SD tercatat 5.614 orang dengan siswa 137.207 orang tersebar di
775 unit sekolah, sedangkan guru SMP 2.637 orang dengan siswa 46.930 orang tersebar di 222 unit sekolah.
 
"Kami mendorong guru honorer tetap bersabar dan semangat untuk mengajar di sekolah, kendati menerima penghasilan tidak seberapa itu," katanya.
 
Sementara itu, Heni Suherni, seorang guru SDN 2 Sukamanah Rangkasbitung Kabupaten Lebak merasa senang adanya perhatian pemerintah daerah dengan memberikan dana insentif Rp600 ribu per bulan.
 
Pendapatan sekarang menerima gaji Rp1,2 juta dari sebelumnya Rp100 ribu/bulan dengan masa kerja selama 15 tahun.
 
"Kami berharap pemerintah dapat mengangkat guru honorer menjadi PPPK maupun PNS," katanya.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022