Serang (Antara News) - Alas kaki masih menjadi andalan ekspor non migas Provinsi Banten yakni dari total nilai ekspor non migas Banten pada Mei 2015 sebesar 832,42 juta dolar AS (27,18 persen) sebagian besar dikuasai golongan alas kaki. 

"Nilai ekspor alas kaki mencapai 237,68 juta dolar AS. Ini karena Banten merupakan provinsi penghasil alas kaki terbesar setelah Jawa Barat," kata Kasie Pengembangan Ekspor Nasional Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banten Euis Mulyana di Serang, Selasa.

Alas kaki seperti sepatu, sendal dan kaos kaki yang paling banyak dipasarkan ke negara-negara Eropa dan Asia itu jumlah nilai ekspornya menurun 2,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya dari 239,86 juta dolar AS menjadi 237,68 juta dolar AS.

Nilai ekspor nonmigas Banten secara keseluruhan mengalami penurunan 1,62 persen dari 946,16 juta dolar AS menjadi 838,42 juta dolar AS

Penurunan ekspor nonmigas disinyalir akibat faktor lain di luar harga dan kurs dolar AS, mengingat arah pergerakan volume dan nilai ekspor yang berlawanan, katanya.

Ekspor nonmigas dalam satu bulan ke depan diprediksi akan kembali turun  seiring dengan harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional yang cenderung mengalami peningkatan dan meskipun nilai tukar terhadap dolar AS akan mengalami pelemahan.  

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten menyebutkan nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang Mei 2015 mencapai 619,35 juta dolar AS, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar 213,06 juta dolar AS. 

Nilai ekspor nonmigas terbesar selain dari golongan  barang alas kaki yang mencapai 237,68 juta dolar AS, juga besi dan baja serta plastik dan barang dari plastik dengan ekspor masing-masing sebesar 71,77 juta dolar AS dan 60,91 juta dolar AS.  

Lima dari sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada Mei 2015 mengalami penurunan nilai ekspor, yaitu alas kaki, kertas/karton, mesin/peralatan listrik, mesin-mesin/pesawat mekanik dan kakao/coklat. 

Penurunan  ekspor nonmigas tertinggi berasal dari mesin-mesin/pesawat mekanik, yaitu US$7,57 juta, sementara empat golongan barang yang lain turun di bawah 5,50 juta dolar AS. 

Peningkatan tertinggi berasal dari golongan besi dan baja yaitu 21,88 juta dolar AS, sementara untuk golongan barang lainnya meningkat kurang dari 8,50 juta dolar AS. 

Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama untuk periode Januari–Mei 2015 memberikan kontribusi 71,53 persen terhadap total ekspor nonmigas. Nilai ekspor nonmigas untuk sepuluh golongan barang utama tersebut turun 0,89 persen dibanding periode sama tahun 2014 atau sebesar 25,36 juta dolar AS.

Ekspor nonmigas sepuluh golongan barang utama periode itu mengalami penurunan pada enam golongan barang, kecuali alas kaki, besi dan baja, mesin/peralatan listrik dan kakao/coklat. 

Adapun tiga golongan barang dengan kontribusi terbesar adalah alas kaki, besi dan baja dan plastik dan barang dari plastik, dengan pangsa gabungan sebesar 41 persen. 

Bila disandingkan secara bersamaan untuk sepuluh golongan barang ekspor nonmigas utama pada April dan Mei 2015, maka didapati semua golongan barang yang sama. 

Lima dari kesembilan golongan barang utama  tadi, yaitu alas kaki, plastik dan barang dari plastik, tembaga, kertas/karton dan karet dan barang dari karet merupakan golongan barang yang selalu masuk dalam sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas selama setahun terakhir.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015