Direktur Eksekutif The Jokowi Center, Teuku Neta Firdaus, buka suara soal kode Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai ciri-ciri calon pemimpin berambut putih yang bisa dipilih pada Pemilu 2024. Menurut Teuku Neta, pernyataan Jokowi dalam acara silaturahmi relawan Jokowi bertajuk “Gerakan Nusantara Bersatu” di Gelora Bung Karno (GBK) pada akhir pekan kemarin, membuat gerah sejumlah pihak.

“Pernyataan kontraproduktif terhadap kegiatan pada Sabtu lalu itu mungkin karena 'kode keras' Pak Jokowi yang menyebutkan ciri-ciri kepemimpinan merakyat itu di antaranya berambut putih,” ucap Teuku Neta Firdaus melalui rillisnya, Senin (29/11)

Baca juga: PB Al Khairiyah Apresiasi Jokowi Kunjungi Korban Gempa Cianjur

Lebih lanjut kata Teuku Neta, pernyataan bernada emosi dari petinggi PDIP juga mungkin terjadi karena sosok rambut putih belum mendapat restu. Sementara itu, kata Teuku, kelakar Pak Jokowi juga dianggap tidak sesuai dengan harapan partai banteng moncong putih.

“Padahal yang menyebut rambut putih dan berambut putih keduanya kader hebat PDIP. Kecaman dari beberapa pihak menjadikan relawan Jokowi seperti kambing hitam,” kata Teuku Neta menjelaskan.

Tuduhan saling menyalahkan dan merendahkan, lanjut Teuku Neta, harusnya tidak perlu terjadi serta tidak boleh mendiskreditkan siapapun, jangan pilih-kasih terhadap relawan, serta ada anak tiri-anak kandung.

“Harusnya kalau ada yang keliru dikonfirmasi dan diarahkan, tidak perlu mengumbar ke publik,” tutur pria berkacamata tersebut.

Setelah pilpres berlalu, kata Teuku Neta, kenapa kegiatan silaturahmi semacam itu diharamkan. Terlebih, sebelumnya Jokowi pun hadir dalam beberapa kegiatan relawan dan tidak ada suara sumbang dari PDIP.

“Yang diundang dan yang hadir sama-sama senang dengan kesuksesan acara tersebut, tidak ada jebakan, dipastikan acara tersebut tidak menganggu apalagi menurunkan kewibawaan Presiden Jokowi. Relawan pernah berjuang, bersungguh-sungguh berkerja, tanpa lelah untuk kemenangan di Pilgub DKI serta Pilpres 2014 dan 2019. “Relawan tetap setia sampai saat ini, harusnya diapresiasi, bukan memusuhi relawan dan 'rambut putih',” pungkas Teuku.

Pewarta: Moh. Jumri

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022