Serang (Antara News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten akan terus memantau  perkembangan harga cabai dan bahan kebutuhan pokok lainnya sampai Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah.

"Kami akan terus memantau perkembangan harga cabai jangan sampai melonjak tinggi, terutama persediaannya agar terjamin tersedia mencukupi sampai lebaran," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Mashuri di Serang, Senin.

Ia mengatakan kenaikan harga cabai di pasar-pasar tradisional sulit untuk dihindari karena permintaan akan komoditas tersebut cukup tinggi, sementara persediaan cabai terbatas mengingat 90 persen kebutuhan masyarakat Banten masih didatangkan dari luar, yaitu dari Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Apalagi 10 hari menjelang lebaran truk-truk dibatasi melintasi jalur tol, sehingga kemungkinan keterlambatan datangnya cabai dari provinsi tersebut bisa terjadi," kata Mashuri.    

Pantauan di beberapa pasar tradisional di Kota Serang, cabai dijual dengan harga Rp40.000/kg, padahal di hari normal hanya dijual Rp26.000/kg.

Ia menambahkan, kebutuhan cabai dalam kondisi normal di Banten mencapai 5 ton per hari, sementara Banten sendiri baru mampu menyediakan 10 persen dari jumlah kebutuhan tersebut, sisanya "di impor" dari Jatim, Jateng dan Jabar.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Seych Suhaimi mengatakan cabai masih menjadi penyebab tingginya tingkat inflasi di Banten pada Juni yang mencapai 0,60 persen, disamping telur ayam ras.

Pada indeks kelompok bahan makanan di bulan Juni 2015 tercatat 134,44 dimana bulan lalu tercatat 132,00 atau terjadi kenaikan indeks sebesar 1,85 persen. Andil Inflasi tercatat untuk kelompok ini sebesar 0,3912 persen. 

Sepuluh  dari sebelas sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks. Kenaikan indeks yang cukup tinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan naik sebesar 6,49  persen, disusul kemudian sub kelompok telur, susu dan hasilnya sebesar 2,62 persen,  sub kelompok ikan segar sebesar 2,39 persen, dan sub kelompok  bahan makanan lainnya  sebesar 2,18 persen. Hanya pada sub kelompok lemak dan minyak yang mengalami penurunan indeks yaitu sebesar -0,04 persen. 
 
Dari 107 komoditi yang ada pada kelompok ini, Keseluruhan mengalami koreksi harga,  koreksi harga positif atau kenaikan harga terjadi pada 75 komoditi, sedangkan 32 komoditi lainnya mengalami penurunan harga. 
 
Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi yang cukup besar antara lain cabai merah 0,1370 persen, telur ayam ras sebesar 0,0725 persen, ikan bandeng 0,0274 persen, beras 0,0270 persen dan daging ayam ras 0,0255 persen, kata Suhaimi. 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015