Puluhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal mengikuti pameran In Store Promotion Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia  yang digelar di Mal Ciputra, Kabupaten Tangerang, Banten.

Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Krisna Ariza dalam keterangan yang diterima di Tangerang, Sabtu, mengatakan pameran yang diselenggarakan 18-20 November 2022 ini ditujukan untuk memperluas lagi pasar UMKM di Indonesia, baik secara langsung di dalam pusat perbelanjaan, ataupun melalui digitalisasi.

Baca juga: Disnaker: 1.372 WNA bekerja di Kabupaten Tangerang

"Kami di Kementerian Perdagangan, khususnya Direktorat Jendral Perdagangan Dalam Negeri, terus berupaya menggairahkan perdagangan dalam negeri. Khususnya yang perlu perhatian lebih adalah teman-teman pelaku usaha kecil mikro menengah ya, jadi kami upaya terus gimana caranya produk mereka dikenal," katanya.

Ia menerangkan, untuk bazar kali ini berbagai produk hasil UMKM lokal dipamerkan, mulai dari makanan, kudapan kemasan, aneka motif batik, model batik, hingga kerajinan tangan.

"Selain itu kita adakan juga pembekalan UMKM agar melek digital dalam pemasarannya," ujar dia.

Ia menyebutkan, produk-produk UMKM pada perkembangannya sudah sangat maju dan melek kualitas. Mayoritas produk mereka sudah cantik dalam kemasan dan memberikan khas produknya.

"Disamping itu, produk kemasan juga sudah layak pasarkan dalam dan luar negeri. Sudah di lebeli halal MUI, ada juga tadi yang sudah didaftarkan ke HAKI, jadi memang perkembangannya produk UMKM ini sudah sangat lebih baik," tambahnya.

Sementara itu, General Manager Mal Ciputra Tangerang Irwanto Rasad menambahkan, bahwa hingga saat ini tercatat ada sekitar 20 lebih pelaku UMKM yang ikut serta dalam pameran kali ini.

"Bila mengutip data dari kementerian Keuangan, sebenarnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat didukung oleh neraca perdagangan yang positif, konsumsi rumah tangga, dan arus masuk investasi sebagai penopang utama. Sehingga, perlu rasanya terus menerus memberi ruang bagi pelaku UMKM memperkenalkan produknya," ujarnya.

Untuk mendukung perkembangan bisnis UMKM juga, pengelola mal berpendapat, bila growth mindset atau pola pikir berkembang menjadi modal utama bagi seluruh pelaku usaha untuk bisa tumbuh di tengah ancaman resesi dunia.

"Menjalankan bisnis memerlukan keahlian yang mumpuni di berbagai area, seperti marketing dan customer service, branding, sales, operation, teknologi dan manajemen keuangan. Walaupun kita tidak bisa ahli di semua bidang, namun kita bisa belajar dan berkembang, dibantu dengan kerja keras dan usaha yang konsisten, mampu mengatasi hambatan dan belajar dari pengalaman pebisnis yang lain," kata dia.


 

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022