Pandeglang (Antara News) - Anggota DPRD Provinsi Banten Siti Erna Nurhayati menyatakan penanganan gizi buruk oleh pemerintah daerah di wilayah itu sudah bagus, namun masih perlu ditingkatkan.

"Penanganannya, baik oleh pemerintah Provinsi Banten maupun kabupaten/kota sudah bagus, namun masih perlu ditingkatkan terutama pencegahan untuk meminimalisasi penderita penyakit itu," katanya di Pandeglang, Minggu.

Data 2014, jumlah penderita gizi buruk di Provinsi Banten masih 1.433 orang, artinya masih tinggi. Dengan upaya maksimal dari pemerintah daerah, optimistis bisa dikurangi.

"Penangannya harus menyeluruh, jadi tidak hanya pengobatan bagi penderita, tapi juga pencegahan agar balita tidak terjangkit gizi buruk," kata politisi dari Partai Golkar itu.

Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi meyatakan akan berupaya meningkatkan derajat kesehatan warga dengan mengoptimalkan pelayanan pada masyarakat.

"Kita ingin agar derajat kesehatan terus meningkat, maka pelayanan ditingkatkan, termasuk penanangan masalah balit gizi buruk," katanya.

Erwan menyatakan telah memerintahkan pada Dinas Kesehatan terus mencari penderita gizi buruk dan segera menanganinya.

Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang Deden Kuswan menyatakan seluruh penderita gizi buruk yang ditemukan di Kabupaten Pandeglang mendapat perawatan medis di pusat pelayanan kesehatan setempat.

"Jumlah balita penderita gizi buruk yang ditemukan 115 orang dan semuanya mendapat perawatan medis, baik di Puskesmas maupun tempat palayanan kesehatan lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Pandeglang Deden Kuswan di Pandeglang, Selasa.

Deden menyatakan telah menginstruksikan pada seluruh jajaran tenaga kesehatan di daerah itu agar cepat memberikan perawatan ketika ada balita penderita gizi buruk.

"Kita juga meminta agar jajaran kesehatan melakukan pencarian, dan ketika ditemukan segera ditanganis ecara medis," ujarnya.

Pewarta: Sambas

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015