Jakarta (Antara News) - Rektor Universitas Budi Luhur (UBL) Jakarta, Suryo Hapsoro Tri Utomo, mengungkapkan, diplomasi budaya adalah  alat yang sangat ampuh untuk mempererat hubungan antar negara maupun menaklukkan sebuah negara. 

"Untuk itu mahasiswa Indonesia agar mempelajari dan menggali  sebanyak-banyaknya tentang keberhasilan strategi dan cara yang dilakukan Jepang dalam melakukan diplomasi budayanya," katanya dalam seminar Japanese Series di Kampus UBL.

Mr. Kenichi Takeyama selaku Direktur Penerangan dan Budaya Kedutaan Besar Jepang  menjelaskan, diplomasi budaya Jepang di Indonesia memberikan hasil yang sangat baik. 

Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya orang Indonesia mencintai budaya Jepang. Pada tingkat siswa SMA dan mahasiswa, Indonesia tercatat sebagai negara asing dengan angka tertinggi dalam minat belajar bahasa Jepang.

Upaya nyata yang dilakukan pemerintah Jepang dalam meningkatkan minat akan budaya dan bahasa Jepang pada tingkat anak muda antara lain adalah menugaskan Japan Foundation dalam mendatangkan dua ribu guru bahasa jepang.

Nantinya guru tersebut dikirim ke SMA-SMA, mengadakan lomba pidato bahasa Jepang, mendatangkan kelompok musik JKT 48, mengirimkan mahasisw Indonesia ke Jepang Jenesys program J-POP Culture. Maka itu Anime, Cosplay menjadi sangat populer di Indonesia," katanya.

Untuk memberikan kemudahan orang Indonesia mengunjungi Jepang, Kedutaan Jepang juga memberikan bebas visa bagi orang Indonesia yang sudah memiliki e-passport. 

Maka itu, dalam mendukung program tersebut, penerbangan Jakarta – Tokyo pun setiap hari ada lima penerbangan. Bahkan, kini pun banyak resturant Jepang di Indonesia. 

Sementara untuk bidang pendidikan, pemerintah Jepang memberikan berbagai beasiswa kepada masyarakat Indonesia terutama pendidikan pasca sarjana. 

Sebagai wujud  dukungan pendidikan di Indonesia, Kedutaan Jepang juga mendukung Universitas Budi Luhur dalam menyelenggarakan  â€œJapanese Seminar Series”.  

"Kami berharap mahasiswa Budi Luhur dapat belajar banyak dari perusahaan-perusahaan besar Jepang dalam mengelola bisnis," katanya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015