Berhasil mencatat kinerja positif di tengah pandemi, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) meraih dua penghargaan sekaligus yakni Top Corporate Award 2022 dan Top Executive Award 2022.

Terkait kinerja, Group CEO MPMX Suwito Mawarwati mengatakan sejak awal menyadari bahwa pandemi akan menyebabkan disrupsi dan berdampak luas bagi banyak industri dan organisasi. 

Baca juga: PUPR Provinsi Banten perbaiki 120 KM jalur wisata jelang Nataru

"Kita dituntut untuk bereaksi cepat agar tetap dapat bertahan, dengan lakukan hal-hal yang diperlukan agar para karyawan tetap aman, dan bisnis tetap berjalan. Satu pelajaran yang dapat kita petik dari pandemi Covid-19 ini adalah dunia membutuhkan lebih banyak inovasi, dan kita harus membuktikan diri bahwa kita siap dan mampu menyediakannya," kata Suwito dalam keterangan tertulis, Jumat.

Menurut Suwito, komitmen perseroan terhadap inovasi adalah kunci mutlak sebuah pendekatan strategis. Dalam menjawab tantangan pandemi Covid-19 yang menandai titik balik dalam cara setiap orang beraktivitas. 

Berkat strategi yang dijalankan, MPM Group pun mampu bangkit, seiring sektor otomotif yang kembali pulih. Emiten berkode MPMX ini pun berhasil mencatatkan pertumbuhan NPAT yang signifikan sebesar 42% YoY menjadi Rp457 miliar di 9M22 terutama didorong oleh peningkatan laba 14% YoY dari bisnis inti menjadi Rp358 miliar, peningkatan laba yang substansial dari Entitas Asosiasi sebesar 96% menjadi Rp42 miliar, dan keuntungan dari penjualan 49,9997% saham MPM Rent sebesar Rp56 miliar. 

Pendapatan bersih dapat dipertahankan hanya dengan sedikit penurunan sebesar 3% YoY menjadi Rp 8,6 triliun, terutama karena pulihnya pasokan sepeda motor di 3Q22.

Seluruh segmen menunjukkan mencatat kenaikan dan perbaikan kinerja dibandingkan kuartal sebelumnya. Di segmen Distribusi dan Ritel, sebagai hasil dari pemulihan permintaan dan pasokan sepeda motor yang kuat di 3Q22, volume penjualan MPMulia di kuartal III-22 meningkat 68% QoQ. Selain itu, pendapatan suku cadangnya juga meningkat 17% YoY menjadi Rp961 miliar.

Di segmen Asuransi yang dijalankan oleh MPMInsurance, pendapatan bersih hingga 9M22 stabil di Rp212 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. MPMInsurance mencatat pertumbuhan signifikan premi bruto sebesar 12% YoY di 9M22, terutama didorong oleh kenaikan premi bruto kendaraan bermotor sebesar 12% dan produk properti sebesar 117%. Kedua segmen produk tersebut memberikan kontribusi terbesar terhadap komposisi produk secara keseluruhan, masing-masing sebesar 35% dan 32%.

Entitas asosiasi Perseroan yaitu MPMRent mencatatkan pertumbuhan yang kuat di 9M22 dengan pendapatan bersih meningkat 13% YoY menjadi Rp 875 miliar terutama disebabkan oleh volume armada sewa mobil yang lebih tinggi serta peningkatan volume dan harga jual rata-rata penjualan mobil bekas dan bisnis jasa pengemudi. 

JACCS-MPMFinance Indonesia membukukan peningkatan substansial dalam jumlah pemesanan baru sebesar 41% YoY menjadi Rp 3.363 miliar pada 9M22 yang terutama didorong oleh pembiayaan kendaraan bermotor bekas. Selain itu, rata-rata jumlah pemesanan baru bulanan selama 9M22 telah melampaui rata-rata FY20 dan bahkan FY21, yang mencerminkan tren pemulihan yang berkelanjutan.

“MPMX berhasil mencatatkan pertumbuhan NPAT yang signifikan sebesar 42% YoY menjadi Rp457 miliar di Kuartal III- 2022,” jelas Suwito. 

Menurut Suwito, ada beberapa strategi yang dilakukan MPM untuk menjaga performa bisnisnya, khususnya di segmen distribusi ritel dan purna jual. Guna meningkatkan kinerja dan pangsa pasarnya, bisnis distribusi & ritel kami melakukan serangkaian strategi pemasaran diantaranya; Optimalisasi stock market untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap sepeda motor Honda di setiap area Jawa Timur dan NTT. Mempertahankan kepuasan pelanggan baik dari sisi produk maupun pelayanan di jaringan dengan mempertahankan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi dan penerapan Network Operational Standard yang konsisten.  

Improve implementasi Customer Relationship Management (CRM) di jaringan dengan improvement probability formula. Berkolaborasi dan bersinergi dengan perusahaan pembiayaan untuk menyediakan layanan penjualan kredit yang kompetitif dan aman. Integrasi dan penyempurnaan fitur-fitur di ekosistem digital roda dua dengan utilisasi platform yang konsisten dan akurat oleh jaringan. Reposisi bisnis AHASS dengan mengembangkan AHASS sebagai toko suku cadang HGP yang terstandarisasi sehingga dapat meningkatkan penjualan suku cadang. 

Tidak hanya itu, di era digital saat ini, MPM Group juga memanfaatkan teknologi digital, dimana perseroan telah banyak melakukan transformasi terkait dengan pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi untuk dapat menjadi business enabler yang memadai. 

Melalui akselerasi digital kami telah mengeksekusi beberapa strategi yang dibutuhkan di masa pandemi ini seperti: Integrasi aplikasi untuk layanan servis dan purna jual, termasuk pengembangan kemampuan Big Data dan infrastrukturnya. Membuat platform lelang online untuk meningkatkan kualitas dan transparansi proses lelang, sehingga berdampak secara langsung terhadap margin. Mempermudah proses klaim secara online untuk pelanggan dan sistem pemantauan proses bisnis yang lebih terintegrasi. 

Menurutnya hal tersebut akan menambah daya saing untuk kepuasan pelanggan dan percepatan dalam proses claiming insurance. Kami juga bangga bahwa keseriusan kami dalam mengembangkan pelayanan berbasis teknologi ini juga turut diimbangi dengan pengelolaan sistem informasi dan jaminan terhadap keamanan data pelanggan. Ini dibuktikan dengan pencapaian Perseroan yang mendapatkan ISO 27001 berkat penerapan dan pengelolaan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) yang baik. 

"Tentunya kami berharap kinerja di 2023 akan lebih baik lagi dibandingkan 2022, untuk detail target mungkin belum dapat kami sampaikan mengingat tahun buku 2022 belum berakhir," ujar Suwito. 

Seperti diketahui, Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak tahun 2020 memberikan dampak negatif terhadap sejumlah industri. Tak terkecuali sektor otomotif, sempat mengalami kelesuan imbas berkurangnya mobilitas dan pembatasan beragam kegiatan. Namun demikian, industri ini pula, menjadi salah satu sektor dengan pemulihan paling cepat. 

Untuk diketahui, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), penjualan mobil di pasar domestik mengalami penurunan signifikan, sebesar 48,4%, dari 1.030.126 unit di tahun 2019 menjadi 532.027 unit di tahun 2020. Kondisi serupa dialami penjualan sepeda motor baru yang turun drastis 43,6% menjadi 4.361.008 unit di tahun 2020, dari 6.487.460 unit di tahun 2019. 

Saat ini, industri tersebut telah pulih, menurut data Gabungan Industri Kendaran Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan mobil telah mencapai 758,2 ribu unit hingga September 2022. Dan penjualan sepeda motor menurut Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) penjualan hingga September 2022 telah menyentuh 5,8 juta unit.

Kondisi makro tersebut tentu saja berpengaruh terhadap bisnis turunannya, seperti penjualan, pembiayaan, hingga layanan purna jual. Dihadapkan pada situasi tersebut, pemimpin perusahaan dituntut mengambil strategi jitu untuk menjaga kinerja perusahaan.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022