Serang (Antara News) - Pemerintah Provinsi Banten mengalokasikan anggaran sebesar Rp14 miliar untuk kegiatan Gerakan Tanam Cabai di Musim Kering/kemarau pada tahun 2015 ini dengan memanfaatkan irigasi sederhana.

Dana bantuan pusat sebesar itu akan dimanfaatkan untuk gerakan tersebut diutamakan kepada petani yang wilayahnya potensial ditanami cabai, yaitu di Kabupaten Serang, Lebak dan Kabupaten Pandeglang," kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Banten Asep Mulya Hidayat di Serang, Jumat.  

Menurut Asep gerakan tanam cabai di musim kemarau itu adalah program pusat yang diterapkan di setiap wilayah penghasil cabai dengan tujuan agar tidak terjadi inflasi yang tinggi, karena cabai adalah salah satu komoditas yang sangat mempengaruhi inflasi.

Ia mengatakan petani biasanya menanam cabai pada musim hujan dan panen pada musim kemarau, padahal pada saat musim hujan risiko gagal panen lebih tinggi seperti risiko serangan hama tanaman.

Selain itu pada musim hujan kegiatan distribusi akan terganggu, sebab hasil panen yang diangkut akan mudah rusak dalam perjalanan.

"Mungkin disebabkan susahnya mendapatkan air dan minimnya modal untuk memompa air yang mempengaruhi petani menanam cabai pada musim hujan," kata Asep.

Dengan mengubah pola waktu masa tanam, yaitu menanam cabai pada musim panas dan akan dipanen pada musim hujan, kata Asep, diharapkan dapat mendongkrak hasil pertanian cabai di Banten.

"Menanam cabai di musim kemarau, tepatnya di bulan Juli hingga November, dan panen pada bulan Desember," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Banten Eneng Nurcahyati mengatakan pihaknya sudah mengusulkan bantuan dari pemerintah pusat untuk gerakan tersebut.

Eneng mengatakan pihaknya ikut mendukung program dengan mengajak para petani cabai di Provinsi Banten untuk mulai mencoba menanam di musim kemarau. 

"Kami berharap program tersebut mampu meningkatan produktivitas cabai, sehingga mendongkrak keuntungan mereka. Komitmen antara petani dan pedagang sangat penting, sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, saling menguntungkan satu sama lain,” kata Eneng. 

Produksi cabai di Provinsi Banten masih kecil, atau baru mampu menyediakan sebanyak 10 persen dari kebutuhan, sehingga untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Banten, maka didatangkan cabai dari Jawa Timur dan Jawa Barat.

Produksi cabai besar di Banten pada 2011 mencapai 3.323 ton dengan luas panen 962 hektare, meningkat pada 2012 sebesar 6.339 ton dengan luas panen 797 hektare, namun turun pada 2013 menjadi 5.841 ton dengan luas panen 663 hektar.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015