Jakarta (Antara News) - Kota-kota di berbagai belahan di dunia berlomba-lomba menerapkan konsep "Smart city" atau "kota pintar", tidak hanya negara maju tetapi juga kota-kota di negara berkembang.

Majalah Forbes, Maret 2015 menyebutkan jajaran smart city teratas masih didominasi kota-kota di negara maju seperti Barcelona, New York, London, Nice dan Singapura. Lalu, kenapa sekarang ungkapan itu menjadi tren di dunia? Apa itu smart city?

Konsep smart city berkembang sesuai dengan dinamika tantangan yang dihadapi dalam pengembangan kota.

Beberapa isu penting adalah masalah lingkungan hidup khususnya pemanasan global atau gobal warming, keterbatasan sumber daya dan energi, pertumbuhan populasi penduduk termasuk di dalamnya masalah urbanisasi.

Tantangannya adalah bagaimana memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mewujudkan pengelolaan kota yang berkelanjutan.

Sejatinya, banyak versi definisi dari smart city. Salah satunya, adalah kota yang menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas layanan yang ramah lingkungan secara lebih efisien dan untuk meningkatkan efektivitas interaksi dengan warganya.

Sarwant Singh, kontributor pada majalah Forbes mengidentifikasi delapan aspek utama dari smart city, yaitu pengelolaan pemerintahan, pemanfaatan energi, gedung, pengaturan mobilitas, infrastruktur, teknologi, layanan kesehatan, dan warga yang pintar atau smart citizen.

"Delapan aspek tersebut akan lebih efektif bila dikembangkan dalam sistem yang terintegrasi," tegas Sarwant.

Lalu bagaimana dengan di Indonesia?

Smart city di Tanah Air, mulai dikembangkan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Perusahaan milik negara ini mengembangkan konsep smart city dengan menggandeng e-Indonesia Initiatives dan beberapa kota  seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Makassar, Balikpapan, Depok, Aceh, Sleman, serta Banyuwangi.

"Aspek penting yang dikembangkan dalam smart city adalah pengelolaan pemerintahan khususnya untuk meningkatkan jenis dan mutu pelayanan kota di bidang kesehatan, agama, pendidikan, perpajakan, pariwisata, industri perdagangan dan sebagainya," kata Direktur Consumer Telkom, Dian Rachmawan.

Bahkan menurut Dian, pengembangan smart city Telkom diharapkan dapat terealisasi di 20 kota besar di Indonesia dalam beberapa waktu ke depan.

Jakarta dan Bandung merupakan dua contoh kota besar yang siap mewujudkan diri menjadi Kota Pintar.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat pelaksanaan smart city Summit se-Asia Afrika terkait peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 mengatakan, bahwa smart city merupakan salah satu sistem berbasis pemanfaatan teknologi dan informasi untuk memaksimalkan sumber daya yang ada agar pelayanan kepada warga bisa maksimal.

"Tujuannya untuk menghubungkan, memonitor dan mengendalikan berbagai sumber daya dalam kota agar dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien," ujar Ridwan.

Dalam pelaksanaannya, Telkom siap mengintegrasikan berbagai bidang mulai dari transportasi, pelayanan publik, pariwisata dan lainnya di Kota Kembang ini sejalan dengan harapan agar segala kegiatan operasional kota ini dilakukan secara online.

Dengan begitu, data yang digunakan sudah berbentuk data digital sehingga komunikasi dan berbagai macam urusan dan keperluan masyarakat yang ada di Bandung dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan praktis.

Beberapa layanan dan infrastruktur yang didukung Telkom untuk mewujudkan Bandung Smart City ini di antaranya penyediaan solusi CCTV, Social Media Analytic, Public Portal, solusi Machine to Machine dan City Digital Media.

Selain itu juga disediakan solusi Urban CCTV Surveillance berupa video analytic dalam konteks safe city yang dapat menganalisis kondisi lalu lintas, kemacetan serta memantau lokasi-lokasi rawan kriminal.

Social media analytic menyajikan data "trending topic" dan analisis tentang Kota Bandung yang diperoleh dari mediasosial seperti facebook dan twitter. Layanan ini tentunya dapat mendukung Pemkot Bandung untuk mengetahui topik terhangat yang dibahas oleh masyarakat Bandung saat ini.

Selanjutnya Telkom membangun aplikasi decision support system yang memudahkan Pemkot Bandung dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan pada data statistik masyarakat Kota Bandung.

    
    Jakarta dan Bandung

Tidak ingin ketinggalan, Pemprov DKI Jakarta juga terus menerapkan konsep smart city.

Melalui program-program antara lain e-budgeting, dengan konsep ini Pemprov DKI bisa mengawasi enam dimensi yang meliputi ekonomi, mobilitas, lingkungan, manusia, kehidupan dan pemerintahan.

Solusi smart city harus fokus pada kesejahteraan masyarakat, memperbaiki pelayanan publik, serta perbaikan lingkungan sosial. Selanjutnya, konsep smart city ini dikembangkan secara bertahap untuk menjadi solusi bagi masyarakat kota jangka panjang.

Sebuah kota harus siap untuk menentukan kebutuhannya, serta menerapkan smart city sesuai regulasi yang ada.

    
    Infrastruktur

Melalui penggunaan infrastruktur teknologi, seharusnya sebuah kota bisa menjadi lebih baik dalam segala hal, yang ujungnya adalah peningkatan dalam kenyamanan, kebersihan, keamanan, serta kesejahteraan di sebuah kota.

Solusi smart city memiliki lingkup yang sangat luas, antara lain jaringan (e-goverment, jaringan privasi pemerintah, dan cloud), data center, keamanan informasi, serta pusat operasi perkotaan atau urban operation center/UOC.

Salah satu unsur utama pembentuk smart city adalah manusia yang pintar. Smart people ini akan mendukung pengembangan smart city lebih cepat.

VP Technology & System Telkomsel Ivan C. Permana mengatakan, dalam membangun smart city yang harus dilakukan adalah memperkuat dan meningkatan kualitas layanan data di berbagai daerah di Indonesia.

"Kami percaya penetrasi broadband akan mendorong lebih banyak lagi terbentuknya smart people atau smart community, dimana hal ini merupakan salah satu pilar pendukung smart city," ujar Ivan.

Telkomsel bersama Telkom Group, lanjut Ivan, telah melakukan beberapa inisiatif guna mendukung penerapan smart city di Indonesia. Salah satunya menggandeng Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengembangkan platform smart city.

"Setiap kota memiliki latar belakang budaya dan masalah berbeda. Maka penyelesaian dan penanganan masalah sosial tiap kota akan berbeda," ungkap Ivan.

Penerapan teknologi yang tepat guna di dalam pengembangan smart city dipercaya akan berdampak pada peningkatan pelayanan publik, khususnya di dalam mengatasi berbagai permasalahan perkotaan seperti kesehatan, pendidikan, polusi, sampah, transportasi dan lainnya.

    

Layanan IndiHome

Dari aspek infrastruktur, Telkom terus mengembangkan Indonesia Digital Network, salah satunya dengan menggelar jaringan fiber optik di seluruh wilayah Indonesia, yang akan menjadi tulang punggung (backbone) dalam pengembangan tujuh aspek lain dalam implementasi smart city.

Untuk itu Dian berpendapat, bahwa aspek "smart citizen" merupakan elemen penting dalam implementasi "smart city" dengan memperluas wilayah layanan Indihome Fiber yang dapat mendukung pengembangan aspek "Smart citizen".

Indihome Fiber merupakan layanan terpadu "triple play" yang memadukan komunikasi telepon, akses internet berkecapatan tinggi hingga 100 Mbps, dan TV interaktif dalam satu paket dengan memanfaatkan infrastruktur jaringan fiber.

Akses internet kecepatan tinggi disiapkan untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan menggunakan berbagai aplikasi di internet dengan nyaman. TV interaktif dengan menggunakan teknologi Internet Protocl TV (IPTV) didesain untuk menyajikan konsep edutainment, tayangan hiburan yang tetap mengandung muatan pendidikan.

Tayangan TV di Indihome mempunyai fungsi "TV On Demand" (TVOD) yang bisa menayangkan kembali semua tayangan dalam rentang waktu 7 hari sebelumnya.

Selain itu, para orang tua bisa bisa lebih cerdas dengan memanfaatkan fasilitas parental control yang membatasi tayangan yang dirasa tidak sesuai untuk anak-anak dengan password. Fasilitas ini bisa ditemukan di menu Account dan sub menu Parent Control.

Menurut Dian Rachmawan, ada beberapa level parental control yang sudah dibuat dan bisa dipilih para orang tua. Tetapi bisa juga dipilih pembatasan tayangan berdasarkan saluran TV yang dipilih. Tayangan yang diblok hanya akan bisa dibuka atau ditonton bila memasukkan password yang ditentukan pelanggan.

Saat ini Indohome juga menyediakan Indihome Store, layanan tambahan Indihome yang merupakan market place dimana pelanggan dapat memilih berbagai konten dan aplikasi berbasis internet.

Di antaranya terdapat kategori edukasi dan berbagai aplikasi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup keluarga seperti UDoctor (layanan kesehatan online), Cashman (aplikasi akuntansi), layanan website, domain, hosting dan masih banyak lagi.

Layanan tambahan pada Indihome yang lain adalah Indihome automation yang sangat sesuai konsep "smart citizen".

Layanan ini dikembangkan untuk memberikan kenyamanan dan efisiensi di rumah bagi pelanggan Indihome. Salah satu bentuk layanannya adalah surveillance camera yang berbasis koneksi internet. Sehingga surveillance camera tersebut bisa dipantau dari berbagi lokasi menggunakan aplikasi mobile.

"Dengan berbagai layanan dalam Indihome Fiber tersebut, diharapkan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat di Indonesia akan semakin meningkat sekaligus sebagai pengembangan aspek smart citizen dalam implementasi smart city di Indonesia," ujar Dian.

Pewarta: Royke Sinaga

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015