Dinas Ketahanan Pangan, Kota Tangerang, Banten, mendorong kelompok wanita tani (KWT) melakukan pengembangan tidak dari dana subsidi yang diberikan pemerintah saja, tetapi dari sirkulasi uang hasil panen lahan sendiri.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Abduh Surahman di Tangerang, Banten, Selasa, mengatakan selama ini pemerintah telah membagikan bibit kepada KWT dalam mengembangkan konsep urban farming dengan pemanfaatan lahan tidak produktif di lingkungan sekitar.
Baca juga: Pemkot Tangerang beri pembinaan pada partai ciptakan iklim politik sehat
Kemudian, banyak produk KWT hanya dibagikan ke lingkungan sekitar. Saat ini, KWT didorong untuk bisa memperoleh keuntungan dari hasil panen yang dilakukan.
Oleh karena itu, Dinas Ketahanan Pangan mengadakan bazar KWT selama dua hari pada 31 Oktober-1 November 2022 di Puspemkot Tangerang yang menjual beragam produk olahan hasil panen. Dari produk yang dijual, terlihat sudah banyak yang memiliki kualitas baik.
"Mereka sudah pantas untuk dikenal lebih banyak konsumen luar, tak hanya lingkungan kecamatannya saja. Tapi, tak sedikit dari mereka, memang juga sudah menjual produknya secara online di marketplace hingga rajin mengikuti bazar-bazar diberbagai event. Semoga lewat kegiatan ini, kepercayaan diri mereka meningkat, penjualan meningkat, dan pangsa pasar tani Kota Tangerang bisa semakin luas," kata dia.
Ia pun menjelaskan, yang dijajaki pada bazar KWT ini merupakan produk-produk unggulan tani Kota Tangerang seperti keripik bayam brazil dari Kecamatan Ciledug, bandeng presto isi otak-otak dari Kecamatan Jatiuwung hingga minuman sehat belimbing wuluh dari Kecamatan Cibodas.
"Kita ketahui, memang sudah banyak KWT yang menjual hasil produknya. Namun, lewat bazar KWT ini, DKP berharap pangsa pasar para tani Kota Tangerang bisa bertambah atau lebih meluas. Tak menutup kemungkinan, para pegawai nantinya bisa menjadi langganan yang bisa diproses secara online," kata dia
Sementara itu, Rahma, salah seorang anggota KWT Sekar Sari, Kecamatan Ciledug menyatakan senang dengan event ini. Pasalnya, produk hasil lahan yang ia garap dengan timnya bisa dikenal lebih banyak orang.
Ia pun mengaku antusias pegawai Pemkot Tangerang terhadap produknya cukup luar biasa. Dua jam baru dibuka, sudah hampir setengah dagangannya habis terjual.
"Saya membawa, olahan ikan yaitu pepes dan asem manis, selain itu menjual bubuk jahe tinggal seduh, dan paling laku ialah keripik bayam brazil. Semoga bisa rutin kegiatan seperti ini, dan bisa dilanjutkan dengan event produk olahan KWT yang dibuka untuk umum," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Abduh Surahman di Tangerang, Banten, Selasa, mengatakan selama ini pemerintah telah membagikan bibit kepada KWT dalam mengembangkan konsep urban farming dengan pemanfaatan lahan tidak produktif di lingkungan sekitar.
Baca juga: Pemkot Tangerang beri pembinaan pada partai ciptakan iklim politik sehat
Kemudian, banyak produk KWT hanya dibagikan ke lingkungan sekitar. Saat ini, KWT didorong untuk bisa memperoleh keuntungan dari hasil panen yang dilakukan.
Oleh karena itu, Dinas Ketahanan Pangan mengadakan bazar KWT selama dua hari pada 31 Oktober-1 November 2022 di Puspemkot Tangerang yang menjual beragam produk olahan hasil panen. Dari produk yang dijual, terlihat sudah banyak yang memiliki kualitas baik.
"Mereka sudah pantas untuk dikenal lebih banyak konsumen luar, tak hanya lingkungan kecamatannya saja. Tapi, tak sedikit dari mereka, memang juga sudah menjual produknya secara online di marketplace hingga rajin mengikuti bazar-bazar diberbagai event. Semoga lewat kegiatan ini, kepercayaan diri mereka meningkat, penjualan meningkat, dan pangsa pasar tani Kota Tangerang bisa semakin luas," kata dia.
Ia pun menjelaskan, yang dijajaki pada bazar KWT ini merupakan produk-produk unggulan tani Kota Tangerang seperti keripik bayam brazil dari Kecamatan Ciledug, bandeng presto isi otak-otak dari Kecamatan Jatiuwung hingga minuman sehat belimbing wuluh dari Kecamatan Cibodas.
"Kita ketahui, memang sudah banyak KWT yang menjual hasil produknya. Namun, lewat bazar KWT ini, DKP berharap pangsa pasar para tani Kota Tangerang bisa bertambah atau lebih meluas. Tak menutup kemungkinan, para pegawai nantinya bisa menjadi langganan yang bisa diproses secara online," kata dia
Sementara itu, Rahma, salah seorang anggota KWT Sekar Sari, Kecamatan Ciledug menyatakan senang dengan event ini. Pasalnya, produk hasil lahan yang ia garap dengan timnya bisa dikenal lebih banyak orang.
Ia pun mengaku antusias pegawai Pemkot Tangerang terhadap produknya cukup luar biasa. Dua jam baru dibuka, sudah hampir setengah dagangannya habis terjual.
"Saya membawa, olahan ikan yaitu pepes dan asem manis, selain itu menjual bubuk jahe tinggal seduh, dan paling laku ialah keripik bayam brazil. Semoga bisa rutin kegiatan seperti ini, dan bisa dilanjutkan dengan event produk olahan KWT yang dibuka untuk umum," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022