Jakarta (Antara News) - Bank Tabungan Negara (BTN) mendapat pinjaman senilai Rp1,5 triliun dari PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk mendukung program sejuta rumah.

"Pinjaman ini merupakan terbanyak dan pertama yang diberikan kepada BTN sejak program sejuta rumah diluncurkan tanggal 29 April 2015," kata Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial Raharjo Adisusanto di Jakarta, Rabu.

Penandatanganan perjanjian kredit disaksikan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo bertempat di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jl. Pattimura Jakarta.

Kerja sama dengan BTN, menurut Raharjo, merupakan salah satu upaya SMF untuk mendukung penyaluran pembiayaan KPR bagi Bank BTN kepada masyarakat menengah bawah.

“Kerjasama ini merupakan komitmen SMF untuk membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan dalam rangka meningkatkan kapasitas pembiayaan perumahan agar terjangkau masyarakat”, ujar Raharjo.

Raharjo mengatakan, dukungan SMF terhadap program perumahan melalui perbankan melalui subsidi (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan/ FLPP) telah dilaksanakan sejak tahun 2012 melalui program refinancing.

"Tercatat dana yang disalurkan sebesar Rp3 triliun dengan jumlah debitur KPR 70.188 ," kata Raharjo.

Sedangkan total penyaluran pinjaman yang telah disalurkan SMF kepada BTN sejak tahun 2006 sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp6,4 triliun dengan outstanding sebesar Rp4 triliun, dengan penandatanganan Rp1,5 triliun ini jumlah pinjaman menjadi Rp 7,9 triliun dan posisi menjadi Rp 5,5 triliun, jelas Raharjo.

Pinjaman kepada BTN merupakan pinjaman terbesar dari keseluruhan pinjaman SMF kepada bank-bank yang dibiayai oleh SMF. Total pinjaman yang telah disalurkan SMF hingga saat ini sebesar Rp11,1 triliun dengan jumlah debitur KPR sebanyak 210.249 debitur KPR/rumah.

Direktur Utama Bank BTN Maryono, menyambut positif atas prakarsa SMF untuk turut mendukung pembiayaan perumahan bagi masyarakat menengah bawah.

Saat ini backlog kebutuhan rumah untuk masyarakat belum menunjukkan angka penurunan tetapi justru sebaliknya semakin bertambah.

"Artinya terjadi kesenjangan antara ketersediaan rumah dengan kebutuhan rumah di pasar. Pembiayaan ini semoga dapat menjadi salah satu solusi untuk membantu memecahkan masalah program perumahan di Indonesia," kata Maryono.

Maryono mengatakan, program satu juta rumah itu bukanlah program Bank BTN tetapi merupakan program pemerintah yang perlu mendapatkan perhatian dan dukungan semua pihak terkait dengan pembiayaan dan pembangunan perumahan di Indonesia karena program ini diperuntukkan bagi rakyat.

"Kami sudah mengumpulkan pengembang seJabodetabek beberapa waktu lalu untuk menagih komimen mereka dalam membangun rumah terkait program ini karena dananya sudah kami siapkan. Kami berharap pihak terkait dengan proyek ini dapat sejalan dalam memberikan dukungannya termasuk apa yang sudah dilakukan SMF hari ini," kata Maryono

Selain penyaluran pinjaman, SMF dan Bank BTN juga telah bekerjasama dalam program sekuritisasi KPR. Tahun ini merupakan awal diterbitkan Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP), dimana SMF bertindak sebagai Penerbit. SMF dan BTN telah berkomitmen akan menerbitkan EBA-SP hingga sebesar Rp2 triliun, dimana dana hasi Sekuritisasi ini juga akan digunakan untuk mendukung pembiayaan program “Sejuta Rumah”.

Sejak tahun 2009, telah dilakukan 7 (tujuh) kali transaksi sekuritisasi bersama Bank BTN dengan total aliran dana kumulatif per 31 Desember 2014 mencapai sebesar Rp5,5 triliun.

Sebagai informasi, per 31 Desember 2014, SMF membukukan pendapatan sebesar Rp657 miliar dengan laba bersih sebesar Rp173 miliar. Keduanya menunjukkan peningkatan masing-masing sebesar 26% dan 20% jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Sementara itu, SMF mencatat total piutang neto sebesar Rp6,5 Triliun dan total aset sebesar Rp9,5Triliun dimana masing-masing mengalami kenaikan sebesar 4,4% dan 28% jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Program Pembiayaan dan Sekuritisasi yang dilakukan SMF bersama BTN tersebut diyakini berdampak positif bagi pengembangan industri pembiayaan perumahan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Harapan kedepan, kerjasama Bank BTN dan SMF tersebut terus ditingkatkan untuk mendukung pembiayaan perumahan masyarakat menengah bawah, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Pewarta: Ganet

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015