Pandeglang (AntaraBanten) - Pemerintah Kabupaten Pandeglang berupaya meningkatkan daya saing produk perikanan sehingga bisa laku di pasaran dan tidak kalah dengan produk daerah lain ataupun perusahaan.

"Selama ini sudah banyak industri rumah tangga pengolahan ikan, terutama hasil tangkapan nelayan, dan kita mendorong agar berkualitas sehingga memiliki daya saing," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pandeglang Tata Nanzar Riyadi di Pandeglang, Senin.

Mengenai jenis hasil olahan ikan, menurut dia, diantaranya otak-otak, bakso, ikan asin dengan sentra di beberapa permukiman nelayan seperti Desa Teluk, Kecamatan Labuan.

Menurut dia, upaya pemerintah daerah itu didukung oleh pemerintah pusat maupun Provinsi Banten, baik dalam pembinaan bagi perajin maupun modal usaha.

Pada 2014, lanjut dia, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyalurkan bantuan permodalan bagi perajin pengolahan ikan di daerah itu sebesar Rp500 juta yang dibagi untuk 10 kelompok.

"Bantuan untuk pengolahan dan peningkatkan daya saing produk perikanan selalu ada tiap tahun melalui tugas pembantuan dari pemerintah pusat. Mudah-mudahan 2015 pun ada," ujarnya.

Tata juga menyatakan sedang memogramkan untuk membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menampung hasil tangkapan dan ikan budi daya serta produk olahan perikanan di daerah itu.

Menurut dia, BUMD tersebut dibutuhkan guna membantu para nelayan dan petani pembudi daya ikan air tawar karena mereka bisa mudah menjual hasil ikan.

Setelah ada BUMD yang menampung hasil tangkapan dan hasil panen, kata dia, harga ikan juga bisa lebih stabil sehingga tidak merugikan nelayan dan petani.

Khusus ikan yang kurang laku di pasaran, kata dia, bisa dioleh terlebih dahulu dan hasilnya baru dijual.

"BUMD ini juga bisa membeli hasil olehan berbahan baku ikan, dan nanti dipasarkan oleh perusahaan," ujarnya.

Pewarta: Sambas

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015