Perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (Ewindo) menggelar penghargaan "Panah Merah Innovation Award (PMIA) 2022 dalam upaya mendorong inovasi di Indonesia bertempat di Bale Sawala, Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat.
"Sebagai perusahaan berbasis inovasi, kami punya komitmen untuk mendorong semangat berinovasi guna meningkatkan daya saing ekonomi," kata Managing Director Ewindo, Glenn Pardede dalam keterangan tertulis, Kamis.
Baca juga: Ewindo berikan layanan kesehatan gratis kepada petani di Jember
Terkait dengan penghargaan inovasi, Ewindo menggelar Seminar Nasional bertemakan "Gaya Hidup Sehat: Makananku Kesehatanku Melalui Buah dan Sayur" masih di tempat yang sama.
Seminar bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran melibatkan akademisi berbagai universitas, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI, serta praktisi di bidang nutrisi dan kesehatan bertujuan mengatasi ketidakseimbangan gizi yang mengakibatkan tiga beban penyakit meliputi obesitas, tengkes, dan kelelahan.
Dalam seminar tersebut, Glenn menerangkan sebagai salah satu industri yang bergerak dalam produksi benih sayuran, perusahaan berkewajiban untuk meningkatkan konsumsi sayuran di Indonesia bekerja sama dengan pemangku kepenting lain baik pemerintah, instansi pendidikan, maupun sektor swasta.
"Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam produksi benih sayuran, kami memiliki perhatian besar untuk mendorong pemenuhan asupan gizi seimbang dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan konsumsi sayuran di Indonesia," ucap Glenn.
Glenn berharap melalui seminar ini dapat menjadi pendorong tercapainya program Pemerintah dalam mengatasi permasalahan ketidakseimbangan gizi atau dikenal dengan triple burden disease yaitu obesitas, tengkes, dan kelelahan.
Pemenuhan kebutuhan gizi juga merupakan target penting dari Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang merupakan kesepakatan pembangunan global.
PMIA 2022 akan diselenggarakan pada tanggal 10 November 2022 bertempat di kantor Ewindo Purwakarta. Terkait hal itu perusahaan akan mengundang perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi mengirimkan tulisan inovatif bertema Healthy Lifestyle.
"Hingga saat ini jumlah tulisan yang masuk mencapai lebih dari 140 naskah yang berasal dari 60 perguruan tinggi serta politeknik dan vokasi dari seluruh Indonesia. Dari keseluruhan peserta tersebut akan dipilih 10 peserta terbaik yang kemudian lima besar terbaik akan diundang ke kantor untuk mengikuti babak final dan mempresentasikan hasil karyanya," kata Glenn.
Wakil Rektor Universitas Padjajaran (Unpad) Prof Hendarmawan menyambut positif kerjasama antara Fakultas Pertanian Unpad dan Ewindo guna mendorong inovasi khususnya di sektor pertanian.
Menurut dia, pertanian adalah sektor yang sangat penting. Unpad sendiri telah menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak untuk mengembangkan sektor yang terbukti memiliki daya tahan tinggi terhadap guncangan ekonomi global.
“Unpad juga telah menghasilkan banyak inovasi, salah satunya adalah buah tomat yang memiliki daya simpan yang panjang yang menjadi solusi bagi petani,” ujar Wakil Rektor Universitas Padjajaran (Unpad) Prof Hendarmawan.
Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (PUSDATIN, 2018) konsumsi sayur dan buah merupakan salah satu bagian penting dalam mewujudkan pangan dan gizi/nutrisi seimbang. Sayur dan buah merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan.
Keduanya mengandung vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan oleh tubuh setiap hari. Pemenuhan kedua bahan tersebut turut berperan dalam pencegahan penyakit kronis tidak menular.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa tingkat konsumsi sayuran di Indonesia selama kurun waktu tahun 2014-2019 hanya sebesar 51,9-60,7 kg/kapita/tahun dan meningkat menjadi 76,2 kg/kapita/tahun pada tahun 2020. Namun, angka tersebut masih jauh dari ambang yang ditetapkan oleh WHO yaitu 146 kg/kapita/tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
"Sebagai perusahaan berbasis inovasi, kami punya komitmen untuk mendorong semangat berinovasi guna meningkatkan daya saing ekonomi," kata Managing Director Ewindo, Glenn Pardede dalam keterangan tertulis, Kamis.
Baca juga: Ewindo berikan layanan kesehatan gratis kepada petani di Jember
Terkait dengan penghargaan inovasi, Ewindo menggelar Seminar Nasional bertemakan "Gaya Hidup Sehat: Makananku Kesehatanku Melalui Buah dan Sayur" masih di tempat yang sama.
Seminar bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran melibatkan akademisi berbagai universitas, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI, serta praktisi di bidang nutrisi dan kesehatan bertujuan mengatasi ketidakseimbangan gizi yang mengakibatkan tiga beban penyakit meliputi obesitas, tengkes, dan kelelahan.
Dalam seminar tersebut, Glenn menerangkan sebagai salah satu industri yang bergerak dalam produksi benih sayuran, perusahaan berkewajiban untuk meningkatkan konsumsi sayuran di Indonesia bekerja sama dengan pemangku kepenting lain baik pemerintah, instansi pendidikan, maupun sektor swasta.
"Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam produksi benih sayuran, kami memiliki perhatian besar untuk mendorong pemenuhan asupan gizi seimbang dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan konsumsi sayuran di Indonesia," ucap Glenn.
Glenn berharap melalui seminar ini dapat menjadi pendorong tercapainya program Pemerintah dalam mengatasi permasalahan ketidakseimbangan gizi atau dikenal dengan triple burden disease yaitu obesitas, tengkes, dan kelelahan.
Pemenuhan kebutuhan gizi juga merupakan target penting dari Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang merupakan kesepakatan pembangunan global.
PMIA 2022 akan diselenggarakan pada tanggal 10 November 2022 bertempat di kantor Ewindo Purwakarta. Terkait hal itu perusahaan akan mengundang perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi mengirimkan tulisan inovatif bertema Healthy Lifestyle.
"Hingga saat ini jumlah tulisan yang masuk mencapai lebih dari 140 naskah yang berasal dari 60 perguruan tinggi serta politeknik dan vokasi dari seluruh Indonesia. Dari keseluruhan peserta tersebut akan dipilih 10 peserta terbaik yang kemudian lima besar terbaik akan diundang ke kantor untuk mengikuti babak final dan mempresentasikan hasil karyanya," kata Glenn.
Wakil Rektor Universitas Padjajaran (Unpad) Prof Hendarmawan menyambut positif kerjasama antara Fakultas Pertanian Unpad dan Ewindo guna mendorong inovasi khususnya di sektor pertanian.
Menurut dia, pertanian adalah sektor yang sangat penting. Unpad sendiri telah menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak untuk mengembangkan sektor yang terbukti memiliki daya tahan tinggi terhadap guncangan ekonomi global.
“Unpad juga telah menghasilkan banyak inovasi, salah satunya adalah buah tomat yang memiliki daya simpan yang panjang yang menjadi solusi bagi petani,” ujar Wakil Rektor Universitas Padjajaran (Unpad) Prof Hendarmawan.
Berdasarkan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI (PUSDATIN, 2018) konsumsi sayur dan buah merupakan salah satu bagian penting dalam mewujudkan pangan dan gizi/nutrisi seimbang. Sayur dan buah merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan.
Keduanya mengandung vitamin dan mineral serta serat yang dibutuhkan oleh tubuh setiap hari. Pemenuhan kedua bahan tersebut turut berperan dalam pencegahan penyakit kronis tidak menular.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa tingkat konsumsi sayuran di Indonesia selama kurun waktu tahun 2014-2019 hanya sebesar 51,9-60,7 kg/kapita/tahun dan meningkat menjadi 76,2 kg/kapita/tahun pada tahun 2020. Namun, angka tersebut masih jauh dari ambang yang ditetapkan oleh WHO yaitu 146 kg/kapita/tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022