Apotek dan klinik di Kota Tangerang, Banten telah menghentikan sementara penjualan obat sirop dengan menempel informasi pada pintu masuk toko terkait kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia.
Apoteker Dapotarti Farma Yuyun di Tangerang, Kamis, mengatakan penghentikan sementara penjualan obat sirop sudah dilakukan sejak Kamis (19/10), setelah mendapatkan surat edaran dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang gelar sidak pengawasan penjualan obat sirop di apotek
"Semalam ada pelanggan yang ingin membeli obat sirup untuk anaknya, tetapi kami tolak dan memberikan informasi jika penjualan obat sirup dihentikan sementara," kata Yuyun dalam keterangannya.
Pantauan di lokasi Apotek Dapotarti Farma yang berlokasi di Jalan Irigasi Kali Sipon Cipondoh, informasi mengenai penghentian sementara penjualan obat sirop ditempel pada bagian pintu masuk dan pengambilan obat.
Ia juga memberikan saran kepada pasien untuk segera melakukan konsultasi ke dokter umum atau dokter anak agar mendapatkan rekomendasi alternatif obat lainnya. "Karena pemberian resep atau obat harus dari dokter, maka kami sarankan untuk mendatangi fasilitas kesehatan," ujarnya.
Petugas "monitoring" dari Puskesmas Cipondoh dr. Lianie mengatakan, kegiatan monitoring telah dilakukan dalam memastikan apotek dan klinik sudah tidak lagi menjual dan memberikan resep ke pasien berupa obat sirup.
"Ada sembilan apotek dan tiga klinik yang berada di wilayah kerja kami. Kemarin pun sudah kami informasikan untuk tidak menjual obat sirup hingga ada informasi lanjutan dari Kementerian Kesehatan," katanya, Kamis (20/10/2022).
Sementara dr. Yusuf dari Klinik Permata di Jl Maulana Hasanudin Cipondoh Makmur menuturkan sudah tidak memberikan obat maupun resep yang berbentuk cair atau sirup setelah mendapatkan surat edaran dari Dinkes Kota Tangerang.
"Untuk pasien anak, saat ini kami berikan puyer atau tablet. Kami juga memberikan cara penggunaan yang bisa dihaluskan dan diberi air agar mudah dikonsumsi anak. Termasuk informasi kepada orang tua, jika untuk sementara waktu belum bisa memberikan obat sirup," terangnya.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten telah mengeluarkan instruksi kepada , 298 Apotek dan 44 Toko Obat di Kota Tangerang untuk menghentikan sementara penjualan obat sirup
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni mengatakan hingga saat ini belum ada laporan mengenai kasus gagal ginjal akut pada anak di Kota Tangerang. Namun, seluruh fasilitas kesehatan baik Puskesmas maupun Rumah Sakit di Kota Tangerang sudah menyiapkan tata laksana penanganan jika nantinya ditemukan kasus tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Apoteker Dapotarti Farma Yuyun di Tangerang, Kamis, mengatakan penghentikan sementara penjualan obat sirop sudah dilakukan sejak Kamis (19/10), setelah mendapatkan surat edaran dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang gelar sidak pengawasan penjualan obat sirop di apotek
"Semalam ada pelanggan yang ingin membeli obat sirup untuk anaknya, tetapi kami tolak dan memberikan informasi jika penjualan obat sirup dihentikan sementara," kata Yuyun dalam keterangannya.
Pantauan di lokasi Apotek Dapotarti Farma yang berlokasi di Jalan Irigasi Kali Sipon Cipondoh, informasi mengenai penghentian sementara penjualan obat sirop ditempel pada bagian pintu masuk dan pengambilan obat.
Ia juga memberikan saran kepada pasien untuk segera melakukan konsultasi ke dokter umum atau dokter anak agar mendapatkan rekomendasi alternatif obat lainnya. "Karena pemberian resep atau obat harus dari dokter, maka kami sarankan untuk mendatangi fasilitas kesehatan," ujarnya.
Petugas "monitoring" dari Puskesmas Cipondoh dr. Lianie mengatakan, kegiatan monitoring telah dilakukan dalam memastikan apotek dan klinik sudah tidak lagi menjual dan memberikan resep ke pasien berupa obat sirup.
"Ada sembilan apotek dan tiga klinik yang berada di wilayah kerja kami. Kemarin pun sudah kami informasikan untuk tidak menjual obat sirup hingga ada informasi lanjutan dari Kementerian Kesehatan," katanya, Kamis (20/10/2022).
Sementara dr. Yusuf dari Klinik Permata di Jl Maulana Hasanudin Cipondoh Makmur menuturkan sudah tidak memberikan obat maupun resep yang berbentuk cair atau sirup setelah mendapatkan surat edaran dari Dinkes Kota Tangerang.
"Untuk pasien anak, saat ini kami berikan puyer atau tablet. Kami juga memberikan cara penggunaan yang bisa dihaluskan dan diberi air agar mudah dikonsumsi anak. Termasuk informasi kepada orang tua, jika untuk sementara waktu belum bisa memberikan obat sirup," terangnya.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten telah mengeluarkan instruksi kepada , 298 Apotek dan 44 Toko Obat di Kota Tangerang untuk menghentikan sementara penjualan obat sirup
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni mengatakan hingga saat ini belum ada laporan mengenai kasus gagal ginjal akut pada anak di Kota Tangerang. Namun, seluruh fasilitas kesehatan baik Puskesmas maupun Rumah Sakit di Kota Tangerang sudah menyiapkan tata laksana penanganan jika nantinya ditemukan kasus tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022