Jakarta (Antara News)  - PT Wismilak Inti Makmur Tbk (kode bursa: WIIM) kembali menyelenggarakan kompetisi wirausaha (Diplomat Success Chalenge/ DSC) untuk memberikan tantangan kepada wirausaha dan calon wirausaha agar dapat menampilkan ide-ide kreatifnya mereka dibidang bisnis.

"DSC sudah enam kali diselenggarakan, untuk tahun 2015 ini kami memberikan hadiah bagi pemenang modal usaha senilai Rp2 miliar termasuk program bimbingan manajemen," kata Chief Board of Commisioner DSC, Surjanto Yasaputera di Jakarta, Selasa.

Mengutip data Kementerian Koperasi dan UKM, populasi wirausaha di Indonesia baru 1,65 persen, masih rendah dibandingkan Singapura 7 persen, Malaysia 5 persen, dan Thailand 3 persen. Sehingga kami berkomitmen untuk terus menumbuhkan wirausaha di Indonesia diantaranya melalui kompetisi, papar Surjanto.

Surjanto juga mengungkapkan, program ini membuka peluang bagi wirausaha dan calon wirausaha yang saat ini mungkin masih berkerja profesional, namun sebenarnya berminat untuk berwirausaha tetapi terhambat pada masalah permodalan.

"Kami membuka rentang usia yang cukup lebar untuk mengikuti DSC yakni mulai dari 20 sampai 45 tahun. Syarat juga cukup mudah peserta cukup mengirimkan rencana usaha (business plan) dengan cara mengunduh www.wismilak-diplomat.com dengan periode 12 Mei sampai dengan 12 Juli 2015 pukul 23.59 WIB," kata Surjanto.

Surjanto menjelaskan, dalam rencana bisnis tersebut dicantumkan pemahaman mengenai lanskap industri, target pasar, rencana pemasaran, rencana produksi, rencana keuangan, serta proyeksi keuntungan, serta pertumbuhan usaha.

Peserta yang lolos seleksi akan diminta mempresentasikan rencana bisnis tersebut dihadapan dewan juri, untuk kemudian melanjutkan ke tahapan audisi.

Pada tahap audisi akan diseleksi menjadi 80 peserta untuk diseleksi lagi di tiga kota yakni Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Bandung untuk audisi bagi peserta yang tinggal di Indonesia bagian Barat, Yogyakarta untuk bagian Tengah, dan Surabaya untuk bagian Timur.

Kemudian dari 90 kandidat yang mengikuti audisi akan diseleksi kembali menjadi 30 kandidat melalui team Ganesha Entrepreneur Club untuk dapat maju ke babak 10 besar, serta peserta akan menghadap dewan komisioner terdiri dari Surjanto Yasaputera, Helmy Yahya, dan Antarina S.F. Amir untuk disaring lagi.

DSC akan memberikan sejumlah penghargaan yakni tiga presentasi terbaik, lima ide bisnis potensial, dan satu  ide bisnis potensial yang memberikan dampak ke masyarakat, serta masih ada tambahan tiga pemenang runner up. Seluruhnya mendapat kesempatan untuk mendapatkan modal usaha, jelas Surjanto.

Surjanto mentargetkan DSC 2015 akan menjaring 2.000 peserta untuk menyampaikan proposal mengenai ide bisnis mereka yang dituangkan kedalam rencana bisnis. Penilaian akan didasarkan kepada tiga P yakni Paham pengetahuan bisnis, Piawai menjalankan bisnis, dan Persona karakter.

Pemenang DSC sejak 2010 yakni Yuri Pratama budidaya bulu babi untuk restoran Jepang, Lailatus Sa'dah dengan gagasan krawu burger, Andi Restu Wibowo Asap Limbah Cair, Machmud Lutfi Husain bisnis spirulina sebagai suplemen makanan, Ryan Ade Pratama memperkenalkan alat musik Cajon bagi industri kreatif.

Pengusaha Helmy Yahya mengatakan, terkadang untuk menjalankan bisnis tidak membutuhkan modal usaha yang besar, paling utama untuk dimunculkan adalah menampilkan ide kreatif, bahkan terkadang baru mimpi kalau memang layak bisa dijalankan.

Sedangkan Antarina mengatakan, terkadang untuk menjadi pengusaha tidak sekedar mengantongi ide-ide kreatif saja, tetapi juga harus ada passion atau karakter agar pengusaha itu dapat berhasil.

Kedua juri tersebut sepakat modal usaha merupakan bagian dari pengembangan bisnis, tetapi yang terlebih dahulu diperkuat adalah apakah ide tersebut layak teknis dan layak pasar.

Modal usaha juga tidak dapat diberikan sekaligus, tetapi harus bertahap. Dalam bisnis pengusaha juga tidak langsung menerima kredit modal usaha tetapi bertahap, agar tidak terkena beban bunga bank, jelas Helmy.

Pewarta: Ganet

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015