Formatur Ketua Umum Korps HMI-Wati (Kohati) Pandeglang menyatakan, dengan kondisi saat ini, Kohati bukanlah usia muda (56) namun telah mencetak banyak kader-kader perempuan HMI-Wati yang mampu berdaya saing tinggi serta menjadikan sebagai tiang negara jaya.

"Sebagai bentuk syukur kita Korps HMI-Wati masih tetap eksis dan berkiprah dalam memberikan sumbangsih secara penuh terhadap bangsa ini melalui proses di Kohati," kata Mutia Mawadatul Aida saat peringatan Milad Ke-56 Kohati di rumah Dulpukat Cikole Pandeglang, Rabu (28/9).

Dalam acara yang mengambil tema 'Kohati Untuk Negeri, Gerak Kebangkitan Ekonomi dan Politik Perempuan' itu Ketua Forum Alumni HMI-Wati (Forhati) Kabupaten Pandeglang Eva Sutihat menyampaikan selamat dan sukses atas peringatan Milad Kohati Ke-56. 

Ia berharap para perempuan Himpuna Mahasiswa Islam (HMI) dapat mengembangkan diri untuk kemajuan sendiri, keluarga, dan masyarakat.

"Peran serta perempuan dalam semua lini kehidupan menjadi sangat penting dalam meningkatkan sumber daya yang ada, apalagi sekarang di era digital, maka saya harap para perempuan mampu menjadi garda terdepan dalam perubahan," tegas Eva.

Sementara itu, Formatur Ketua Umum HMI Cabang Pandeglang Entis Sumantri dalam sambutannya mengatakan, persiapan di era digital saat ini tidak hanya kaum laki-laki, perempuan juga harus mampu bersaing dengan dunia luar serta dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan kedepannya.

"Tantangan dan pencapaian masa depan harus kita kuasai dengan cara disiplin Ilmu yang mengedepankan lima kualitas Insan. Dengan adanya Milad Kohati ke-56 ini, maka kita bisa berpeluang untuk memperkuat kearah yang lebih baik serta berjalan bersama dalam membangun peradaban umat dan bangsa," katanya.

Di tempat yang sama Ketua Bawaslu Kabupaten Pandeglang Ade Mulyadi juga mengatakan sangat bangga dan bahagia bisa hadir ditengah-tengah Milad Kohati. Kehadiran perempuan tentu sangat berarti sekali, bahkan suatu bangsa bisa runtuh apabila perempuannya sudah kehilangan moral.

"Saya berharap melalui Milad Kohati ini sebagai refleksi buat kita semua bahwa perempuan dapat ikut serta berperan aktif mengisi posisi strategis di berbagai bidang, contohnya dalam kepemiluan harus ada keterwakilan perempuan 30 persen di pemilu," katanya.

Pewarta: Lukman Fauzi

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022