Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meningkatkan pelayanan akseptor kontrasepsi keluarga berencana ( KB) untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk (LPP).
"Kita menargetkan untuk pengendalian LPP sekitar 2,1 persen," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Dedi Indepur di Lebak, Selasa.
Baca juga: Lintas komunitas bersihkan sampah di kawasan TNUK jaga kelestarian badak Jawa
Baca juga: Lintas komunitas bersihkan sampah di kawasan TNUK jaga kelestarian badak Jawa
Pemerintah Kabupaten Lebak, lanjut dia, berkomitmen untuk mengendalikan LPP dengan mengoptimalkan pelayanan kontrasepsi KB dengan melibatkan berbagai komponen antara lain organisasi perangkat daerah ( OPD), pemangku kepentingan, TNI, IBI, PKK dan klinik, termasuk tokoh masyarakat dan ulama.
Bahkan, pihaknya kini dengan TNI Manunggal Kesehatan melayani kontrasepsi gratis mulai tingkat desa sampai kecamatan.
"Kami mengapresiasi sejauh ini pelayanan kontrasepsi KB berjalan lancar dan tidak ada penolakan dari elemen masyarakat," katanya menjelaskan.
Menurut dia, perkiraan permintaan masyarakat ( PPM) tahun 2022 ditargetkan untuk IUD sebanyak 1.164 orang, MOW 62 orang, implan 2.660 orang, suntik 23.608 orang, pil 15.754 orang, MOP : 9 orang dan kondom 1.465 orang.
Namun, realisasi pencapaian kontrasepsi KB baru untuk IUD sebanyak 410 orang, MOW 6 orang, implan 3.272 orang, suntik 16.753 orang, pil 9.004 orang, MOP 1 orang dan kondom 484 orang.
"Kita meyakini peserta akseptor KB dipastikan terus bertambah, karena kesadaran masyarakat sudah meningkat bahwa pentingnya untuk membangun keluarga sejahtera dan berkualitas," katanya.
Menurut dia, selama ini pelayanan kontrasepsi KB Kabupaten Lebak masuk kategori terbaik di Provinsi Banten, karena pencapaian peserta akseptor aktif baru cukup meningkat.
Keberhasilan pencapaian akseptor aktif baru itu, karena memberikan pelayanan secara gratis untuk pasangan usia subur ( PUS).
Petugas Lapang Keluarga Berencana (PLKB) kecamatan dapat melayani kontrasepsi di puskesmas.
Saat ini, jumlah PUS di Kabupaten Lebak tercatat 221.551 dapat terlayani akseptor kontrasepsi yang sudah teregistrasi pada SIM BKKBN.
Pemerintah Kabupaten Lebak mencanangkan cukup dua anak guna meningkatkan kualitas keluarga yang sejahtera.
Apalagi, bonus demografi yang sedang dihadapi tentu harus kerja keras agar bisa menekan LPP.
"Kami mengapresiasi minat masyarakat menjadi peserta KB cukup tinggi, karena memiliki kesadaran itu," katanya.
Ia mengatakan, selama ini minat masyarakat menjadi peserta KB di antaranya adanya Kampung KB untuk membangkitkan kesadaran pasangan usia produktif tidak banyak memiliki anak.
Selain itu juga pelayanan kontrasepsi KB dengan mudah juga gratis dan bisa dilayani ke rumah - rumah warga secara 'door to door' juga bisa dilayani di Posyandu, Posko KB dan Sub KB.
"Kami terus meningkatkan pelayanan program KB agar terwujud keluarga berkualitas," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Aminah (30) seorang ibu rumah tangga warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku dirinya kini masuk peserta akseptor kontrasepsi inplan di puskesmas dengan gratis.
Pemasangan KB inplan lebih nyaman dibandingkan dengan IUD.
"Kami sangat terbantu adanya program akseptor kontrasepsi gratis itu," kata Aminah yang kini memiliki dua putra.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022