Lebak (AntaraBanten) - Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Banten, menyiapkan ratusan unit pompa air menghadapi musim kemarau guna mendukung program swasembada pangan sekitar satu juta ton selama tiga tahun mendatang.

"Kami optimistis melalui program pompanisasi itu dapat mendongkrak jumlah dan kualitas produksi padi," kata Kepala Bidang Sarana Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Yuntani saat dihubungi di Lebak, Kamis.

Ia mengatakan berdasakan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banten diperkirakan musim kemarau Juni-Juli 2015.

Untuk mengantisipasi musim kemarau, pihaknya kini menyiagakan ratusan unit pompa air milik petani dan pemerintah daerah.

Sebab saat ini petani Kabupaten Lebak mulai mengelola tanam secara serentak sehingga dikhawatirkan terkena kekerangan yang mengakibatkan produktivitas menurun.

Pemerintah daerah memprogramkan pompanisasi untuk menyedot air permukaan agar bisa dialirkan ke lahan pertanian padi sawah.

Sebab banyak lahan persawahan yang memiliki sumber air permukaan, seperti Sungai Ciujung, Ciberang, Cisimeut, Cilangkahan, dan Cimadur.

Air permukaan tersebut bisa dimanfaatkan untuk pengairan lahan persawahan guna percepatan tanam serempak melalui pompanisasi.

"Kami sangat diuntungkan dengan adanya sungai-sungai itu untuk dilakukan pompanisasi sehingga produksi pangan meningkat juga kesejahteraan petani," ujarnya.

Menurut dia, selama ini pengetahuan petani tentang jadwal tanam sudah meningkat sumber daya manusia (SDM), karena mereka menanam secara serentak pada Maret-April guna menghindari musim kemarau.

Peningkatan SDM itu tentu bisa mengubah pola tanam karena adanya musim kemarau tersebut.

Petani di sini menerapkan pola tanam tiga kali selama setahun, yakni pertama tanam padi, kedua tanam padi dan ketiga palawija dengan masa panen 105 hari.

Apalagi, sebagian besar lahan persawahan di Kabupaten Lebak masuk kategori tadah hujan, katanya.

"Oleh karena itu, dengan program pompanisasi, tentu tanaman mereka bisa diselamatkan," katanya.

Ia menyatakan selama ini areal sawah di Kabupaten Lebak belum ditemukan kekeringan karena curah hujan masih berlangsung meskipun kapasitasnya ringan.

Hampir setiap hari wilayah Lebak dilanda hujan pada siang sampai sore hari sehubungan memasuki masa pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.

"Kami menyiagakan pompanisasi agar tanaman padi tidak terjadi  puso atau gagal panen akibat kemarau itu," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani Sukabungah Desa Bojongleles, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan bahwa pihaknya merasa terbantu dengan adanya pompanisasi untuk mengaliri persawahan di wilayahnya itu.

"Petani di sini jika kekeringan selalu meminta bantuan pompanisasi kepada Dinas Pertanian setempat untuk menyedot air Sungai Ciujung," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015