Jakarta (Antara News) - Ketua DPD Demokrat Kepulauan Riau Afri Sujadi memastikan Susilo Bambang Yudhoyono akan mendapat dukungan dari DPD dan DPC sebagai Ketua Umum dalam penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) pada pertengahan Mei 2015.


"Kader DPD dan DPC seluruh wilayah, terutama di Sumatra dan Jawa, menginginkan sosok SBY, lanjutkan Pimpin Demokrat. SBY sosok pemersatu, kebutuhan sekaligus jawaban target politik 2019," ungkap Afri Sujadi, Ketua DPD Demokrat Kepulauan Riau (Kepri) dalam keteranganya di Jakarta, Jumat.

Menurut Afri, dukungan terhadap Susilo Bambang Yudhoyono untuk memimpin Demokrat merupakan amanat Rapim (Rapat pimpinan) di Batam, yang digelar akhir Februari 2015. Harapan tersebut, merupakan bentuk keinginan arus bawah seluruh elemen partai Demokrat. 

"Ini merupakan permintaan secara luas, dan amanat Rapim yang dihadiri sekitar 140 pimpinan DPD dan DPC secara nasional," ujarnya.

Dengan demikian, menurut Afri, Musyawarah Nasional (Munas) Partai Demokrat yang direncanakan pada pertengahan Mei nanti, bisa langsung menetapkan SBY sebagai ketua umum secara aklamasi. Hal tersebut, juga dinilai bukan sebagai penolakan calon ketua umum lainnya.

"Kami bukan tidak menghargai calon lain, tetapi kalau memang mayoritas kehendak DPD dan DPC, lebih baik dipilih aklamasi, karena kalau 50 persen lebih sudah mendukung, mengapa harus pemilihan, berhemat waktu," tegasnya.

Lebih lanjut, Afri Sujadi menuturkan, partai Demokrat tidak ingin terpecah belah seperti kondisi beberapa partai lainnya. Dengan SBY, tegas Afri, optimistis para kader seluruh wilayah mampu menjaga soliditas.Demokrak juga tidak mau dimanfaatkan oleh berbagai pihak, sehingga terkoyak-koyak. "Calon tunggal, juga harapan tidak mau terpecah-pecah karena dimanfaatkan segelitir orang, kami tidak mau, dan kami tetap solid," tukasnya.

Afri juga optimistis, pesta demokrasi 2019 nanti, partai demokrat mampu merebut simpati rakyat. Hal ini, bisa dilihat rekam jejak kepemimpinan SBY selama dua periode, berjalan damai dan menuntaskan target-target pembangunan yang direncanakan."Masyarakat saya pikir bisa merasakan, zaman sebelum dan sesudah SBY, mana yang lebih baik," tuturnya.

Ketua DPD Demokrat Kepri periode 2011-2016 ini menambahkan, peraihan suara pada 2019 nanti bisa kembali lagi 20 persen, dari pencapaian sekarang yang menurun sekitar 10 persen. Penurunan ini juga karena isu yang menimpa kader Demokrat terkait korupsi.

"Justru Pak SBY, itu tidak segan-segan menegakkan aturan terkait korupsi, kendatipun menimpa kadernya sendiri. Pasti tidak dilindungi, ini sekaligus bukti SBY konsisten dalam penegakkan korupsi," tegasnya.

Munas Partai Demokrat yang sedianya digelar di Surabaya atau di Bali pada tanggal 11-12 Mei nanti akan dihadiri sekitar 500 lebih kader DPD dan DPC seluruh Indonesia. Sedangkan Rapim di Batam, yang memberikan dukungn SBY melanjutkan kembali tapuk kepemimpinan dihadiri sekitar 140 kader DPC dan 9 DPD wilayah Sumatra. "Sedangkan DPD Demokrat Aceh, langsung bertemu ke SBY di Jakarta," tambahnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015